Helena Studdert. (BP/kmb)
DENPASAR, BALIPOST.com – Australia merupakan negara tetangga yang jumlah warganya ke Bali cukup tinggi. Dalam periode Januari-Desember 2016, jumlah warga Australia yang berkunjung mencapai 1.141.797 orang.

Guna meningkatkan kenyamanan warga Australia ke Bali dan memberikan bantuan pada pemerintah daerah Bali untuk mengatasi persoalan di sektor pariwisata, Konsulat Jenderal Australia di Bali, Helena Studdert, Kamis (15/6) mengatakan pihaknya akan fokus menangani isu lingkungan dan pariwisata berkelanjutan. Menurutnya, seiring makin terkenalnya Bali sebagai destinasi wisata, penanganan sampah merupakan salah satu persoalan yang perlu dicarikan solusinya.

Baca juga:  Punya Sebutan "Jimbar Wana," Jembrana Masih Alami Kesulitan Air

Ia mengutarakan pengelolaan sampah ini mendapatkan perhatian dari pemerintah Australia karena jumlah warganya yang berkunjung ke Bali cukup banyak. Bahkan diperkirakan ada 10.000 warga yang tinggal di Bali.

Pada triwulan I 2017 ini, jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Bali mencapai 260.503 orang. Selain wisatawan, diperkirakan terdapat pula warga Australia yang tinggal di Bali. “Sekitar 25.000 warga Australia berada di Bali setiap hari,” sebutnya didampingi Konsul Drew Boekel.

Baca juga:  Puluhan Hotel di Buleleng akan Dibidik Pajak

Terkait program bantuan untuk penanganan sampah, ia mengutarakan pada awal tahun depan akan ada workshop terkait pengelolaan sampah, terutama plastik sehingga bisa menjadi produk yang bernilai jual. Rencananya, Konsulat Jenderal Australia di Bali akan mendatangkan seorang seniman yang mampu mengolah sampah menjadi sebuah karya seni bernilai jual.

Selain itu, ia mengatakan pemerintah Australia menguncurkan Direct Aid Program (DAP) di Bali dan NTB sebesar 120 ribu dolar Australia. Total terdapat 12 proyek, dengan rincian 8 di Bali, 3 di Lombok, dan 1 di Sumbawa.

Baca juga:  Sehari Tanpa Kantong Plastik, Penerapannya Belum Maksimal

Dalam waktu dekat ini, lanjutnya, Konsulat Australia akan meluncurkan #Aussie Banget Corner (#ABC) sebagai layanan informasi Australia di Unud. Nantinya, mahasiswa dan masyarakat umum bisa berkunjung ke sana untuk mendapatkan informasi terkait studi, kehidupan, dan beasiswa di Australia. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *