Sejumlah warga berusaha menaikkan layang-layang dalam lomba yang digelar di Denpasar. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Menjelang musim liburan, Juni-Juli ini dipastikan akan kembali diramaikan dengan kegiatan lomba layang-layang. Namun, dalam pelaksanaan lomba layang-layang, sering kali muncul keluhan dari pengguna jalan karena layang-layang yang dibawa ke lokasi kerap memicu kemacetan.

Menghindari keluhan seperti itu, kini lomba layang-layang diharapkan menerapkan pola knockdown atau merakit di lokasi lomba. Dengan demikian, saat membawa layang-layang, pengguna jalan tidak lagi terganggu. Seperti yang akan diterapkan dalam lomba layang-layang yang diselenggarakan di Sanur pada Juli mendatang.

Baca juga:  Made Suweta Gantikan Kompyang Wiranata Jabat Ketua Komisi II DPRD Denpasar

Ketua Panitia lomba layang-layang Kadek Suprapta Meranggi mengungkapkan, dalam lomba mendatang pihaknya akan memadukan teknologi, mulai dari pendaftaran sampai pada penilaian. Layang-layang harus knockdown. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan saat layang-layang dibawa ke lokasi lomba.

Hal ini juga untuk menghilangkan kesan lomba layang-layang tidak selalu menimbulkan kemacetan. Di samping itu untuk lomba layang-layang yang dilaksanakan dari 22-23 Juli mendatang juga harus ramah lingkungan.

Baca juga:  Suket PCR Negatif Mulai Diwajibkan, Trafik Penumpang Bandara Ngurah Rai Diperkirakan Alami Penurunan

Dalam penilian lomba layang-layang kali ini tidak hanya menilai layang-layang itu sendiri tetapi juga menilai kebersihan setiap peserta apakah peduli terhadap lingkungan atau tidak. Hal ini akan mempengaruhi sekali penilaian yang dilakukan. “Kita harus mulai dari diri sendiri untuk turut menjaga kebersihan lingkungan sehingga lingkungan yang ada tetap bersih,” harapnya.

Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik lomba layang-layang yang akan dilaksanakan Juli ini. Ia berharap lomba layang-layang yang telah menjadi event tahunan, selain sebagai atraksi pariwisata juga menjadi pelestarian budaya. “Kami harapkan lomba layang-layang yang dilaksanakan menjadi salah satu atraksi wisata yang telah ada selama ini,” ujarnya.

Baca juga:  Hari Ini, Seluruh Korban Jiwa COVID-19 di Bali Warga Zona Merah!

Namun demikian Rai Mantra menekankan pada panitia untuk turut menjaga lingkungan terutama kebersihan. Mengingat dalam lomba layang-layang tersebut melibatkan banyak peserta tentu akan membawa dampak terhadap kebersihan. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *