Ilustrasi. (BP/dok)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Jumlah kamar di Bali di sektor akomodasi pariwisata sudah “over supply.” Adanya rencana penambahan kamar sebanyak 3.000 unit dengan pembangunan sebuah kondotel di dekat Pura Geger, dinilai Ketua DPP IHGMA, Gusti Kade Sutawa, akan menyebabkan perang tarif di industri perhotelan.

Persaingan tak sehat ini pada akhirnya akan berdampak pada image pariwisata Bali menjadi tidak berkualitas. Ia menegaskan over supply kamar itu harus dimoratorium.

Baca juga:  Lestarikan Kuliner Nusantara, PDIP Gelar FKB 2020

Dikatakan secara regional, okupansi hotel di Bali hanya 50 persen. “Artinya ada 50 persen lagi yang kosong,” ujarnya Jumat (12/5).

Ia mengungkapkan saat ini saja sudah terjadi perang tarif di kalangan hotel. “Sekarang saja sudah kurang baik (persaingan di industri perhotelan, red), apalagi ditambah 3.000 kamar,” sebutnya.

Sementara itu, pembangunan kondotel tersebut juga bersebelahan dengan Pura Geger, salah satu Pura Dang Kahyangan di Bali. Bahkan, tepat di bawah lokasi pembangunan kondotel itu, merupakan sebuah beji dari Pura Geger yang bersentuhan langsung dengan bibir pantai.

Baca juga:  Diduga Tabung Elpiji Meledak, Rumah di Rangdu Terbakar

Rektor Undiknas, Prof. Gede Sri Darma, D.B.A, mengatakan, selama aturan desa kala patra tidak menghendaki atau melanggar kesucian pura yang ada di sekitarnya, investor harus menghormati keputusan atau kesepakatan masyarakat. “Jika masyarakat tidak menghendakinya mestinya kondotel itu tidak boleh dibangun, kecuali masyarakat di sana sepakat,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *