Majapahit Travel Fair
Kemenpar mendukung Majapahit Travel Fair 2017. (BP/son)
JAKARTA, BALIPOST.com – Tema adventure tourism, menjadi pilihan Majapahit Travel Fair 2017 ini. Event yang bakal digelar di Grand City Convex Surabaya, 13 – 16 April 2017 itu merupakan kerja bareng antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, DPD ASITA Jatim dan PT Debindo Mitra Tama serta didukung Kemenpar.

Event ini juga disupport PT Garuda Indonesia sebagai airlines partner, yang selalu concern dengan bursa dan pameran pariwisata internasional itu.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, target tahun ini dihadiri 120 buyers potensial dari 16 negara, yang diharapkan mampu menghasilkan total transaksi sebesar Rp 56 miliar atau tumbuh 2,5% dibandingkan penyelenggaraan pada tahun lalu. “Setiap tahun menghasilkan kenaikkan total transaksi yang signifikan,” kata Esthy.

Esthy mengatakan, MTF diharapkan lebih banyak menjual inbound dengan memperbanyak buyers sekaligus sebagai upaya mencapai target kunjungan wisman sebesar 15 juta wisman serta 265 juta pergerakan wisnus di Tanah Air pada tahun ini, dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta wisnus pada 2019 mendatang.

Baca juga:  Bidik 7.000 Wisatawan, Kemenpar Dukung Festival Pesona Jatigede 2017
Penyelenggaraan direct selling lewat kegiatan bursa dan pameran MTF 2017 ini, jelas Esthy, bagian dari strategi BAS (Branding, Advertising, dan Selling). Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dilakukan pemerintah, advertising dilakukan pemerintah bersama dengan industri pariwisata, sedangkan (direct selling dilakukan langsung oleh industri (pelaku) pariwisata.

Ajang Promosi

Kadisbudpar Jatim Jarianto mengatakan, MTF 2017 ini jadi sarana untuk meningkatkan wisman dan wisnus, menciptakan peluang bisnis, dan sebagai ajang mempromosikan pariwisata Jatim dan daerah lain di Indonesia. “Pada penyelenggaraan MTF tahun ini kita mengangkat tema ‘Adventure Tourism’ untuk meningkatkan minat generasi muda serta para penggemar wisata petualangan mengeksplorasi kekayaan alam Jawa Timur,” kata Jarianto.

MTF 2017 terdiri beberapa kegiatan utama antara lain; Travel Exchange (Travex) mempertemukan seller dengan buyers dalam round table/table top yang akan berlangsung di Hotel Vasa Surabaya pada 13 April 2017, “Buyers yang sudah mendatar sebanyak 132 orang, 90 di antaranya dari 23 negara pasar Jatim, negara memiliki direct flight ke Surabaya, negara sebagai pasar baru, serta 42 buyers dalam negeri dari provinsi luar Jatim,” kata Jarianto.

Di antara 90 buyers yang datang di MTF 2017 antara lain; Malaysia, Singapura, Myanmar, Brunei Darussalam, Thailand, Filiphina, Kamboja, Vietnam, Jepang, Belanda, Italia, India, China, Hongkong, Bangladesh dan Saudi Arabia. Sementara seller sebanyak 66 industri pariwisata terdiri dari 38 industri pariwisata Jatim dan 28 industri pariwisata dari luar Jatim, yakni; Jakarta, Bali, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, NTB, dan Kep. Riau.

Baca juga:  Kemenpar akan Geber Jurus "Sustainable Tourism" di Rakor Lombok
Rangkaian acaranya, selain Travex juga pameran dan bursa oleh PT Debindo Mitra Tama di Exhibition Hall Grand City Convex Surabaya pada 13 – 16 April 2017 diikuti 150 peserta (stand). Pameran ini terbuka untuk umum berlangsung pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, kegiatan aneka lomba dan hiburan, serta fam trip para buyers. “Kita ajak para buyer mengikuti fam trip dengan mengunjungi daya tarik pariwisata di Kabupaten Sumenep, Madura. Travex MTF tahun ini mengajak Pemkab Sumenep untuk menjadi tema pada rangkaian pelaksanaan Travex termasuk dalam acara jamuan makan bagi buyer dan seller,“ kata Jarianto.

MTF tahun 2016 lalu diikuti 120 buyers (80 buyers mancanegara dan 20 buyers domestik) serta 80 sellers domestik (45 seller Jatim dan 25 seller dari luar Jatim). Hasilnya cukup bagus, total transaksi Rp 54,8 miliar atau meningkat 8,24% dibandingkan MTF 2015 sebesar Rp 50,63 miliar. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *