SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kerusakan jalan protokol yang menghubungkan jalur Puncak Mundi, Desa Klumpu-Dusun Tiagan, Desa Batukandik di Nusa Penida disikapi rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. Putu Joni perwakilan pihak rekanan menyatakan siap bertanggung jawab untuk memperbaiki kembali kerusakan jalan protokol tersebut.

Putu Joni yang menggarap sejumlah akses jalan di Nusa Penida menjelaskan proyek dengan nilai Rp 9 miliar tersebut masih dalam masa pemeliharaan. Selama 6 bulan dari 23 Desember sejak serah terima pertama sampai pemeliharaan 21 Juni 2017 ini.

Pihaknya menyebutkan kerusakan jalan pascapenyelesaian proyek merupakan risiko yang harus dihadapi pihak rekanan. “Mengerjakan jalan di Nusa Penida sangat tinggi dan biaya cukup mahal karena terbentur transportasi dari dan menuju ke Nusa Penida yang masih banyak kendala,” jelasnya.

Disebutkan dengan rinci bahwa pihak rekanan mengerjakan sekitar  9,1 km yang membentang dari Desa Kutampi sampai ke pertigaan menuju Desa Klumpu. “Kerusakan terjadi di Dusun Tulad Puncak Mundi ada 3 titik. Satu titik ambrol di lapangan voli Dusun Tulad, Desa Batu kandik,” ujar Putu Joni.

Baca juga:  Rusak Masa Pemeliharaan, Rekanan Janji Perbaiki Jalan Kawasan Bukit Abah
Disinggung penyebab kerusakan, menurut Putu Joni hal ini disebabkan curah hujan yang amat tinggi hingga menggerus badan jalan, termasuk senderan jalan. Sementara untuk proses perbaikan, pihak rekanan sudah mulai mengirim material pada 20 Maret. “Namun terkendala transportasi karena Dermaga II di Pelabuhan Padangbai masih tahap perbaikan. Sekarang masih terus diupayakan melalui pesinggahan, sementara belum bisa karena ombak sangat besar,” imbuhnya.

Faktor Alam

Pihaknya menegaskan sejumlah kerusakan yang terjadi pada hasil pengaspalan ini disebabkan faktor alam. Selain karena tanahnya lembung, saat pengaspalan usai, hujan lebat mengguyur Nusa Penida sehingga ada beberapa titik jalan mengalami ambrol. “Walaupun demikian sebagai bentuk tanggung jawab kita tetap memperbaiki walaupun yang disebutkan tadi bukan yang harus dikerjakan,” ujarnya rinci.

Sementara itu Kadis PU KLungkung Ir Gusti Ngurah Agung Supartana menyebutkan bahwa stafnya bersama rekanan sudah sempat meninjau kerusakan tersebut. Pihak PU telah menginventarisir sejauh mana kerusakan yang terjadi. “Yang jelas masyarakat tidak perlu panik karena rekanan masih memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki setiap kerusakan yang terjadi,” ujar Supartana disela-sela kunjungan Dirjen PU ke Lembongan.

Sebelumnya, di lokasi jebol, persisnya di Dusun Rata, Desa Klumpu belasan warga Kamis (30/3) sempat protes karena jalan yang belum lama selesai dikerjakan sudah jebol. Senderan jalan ambrol sepanjang 12 meter dengan ketinggian mencapai 3 meter.

Warga menilai kondisi itu sangat mengganggu transportasi, karena jalur itu merupakan jalur utama. Warga juga mengkhawatirkan kondisi jalan makin parah. “Kalau sampai setengah badan jalan ini ambrol, jelas tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, ini kan menganggu aktivitas warga. Anehnya jalan ini baru tiga bulan diserahterimakan,” ungkap Gede Alam, kelihan banjar setempat. (Dewa Farendra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *