Kadisdikpora Kabupaten Bangli, I Komang Pariartha. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Sirkuit Drag Race yang dibangun Pemkab Bangli di Desa Landih kini menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru bagi Kabupaten Bangli. Sejak pemungutan retribusi diberlakukan pada Agustus lalu, fasilitas tersebut telah menyumbangkan pendapatan ke kas daerah.

Kadisdikpora Bangli, I Komang Pariartha, mengatakan, untuk melakukan pemungutan retribusi di sirkuit drag race pihaknya bekerjasama dengan Desa Landih. Menurut Pariartha keberadaan sirkuit terrsebut cukup diminati. Terbukti dari adanya penghasilan yang masuk.

Baca juga:  Usai Libur Lebaran, Jumlah Pasien RSUP Sanglah Meningkat Tajam

“Biasanya di hari Sabtu dan Minggu pendapatannya cukup bagus,” ujarnya dikonfirmasi Senin (29/12).

Diakuinya bahwa saat ini upaya promosi masih mengandalkan pola face to face. Pariartha mengatakan bahwa pelayanan yang baik dari pengelola di lapangan menjadi kunci utama untuk menarik minat pecinta otomotif untuk memanfaatkan sirkuit tersebut.

Kabid Pemuda dan Olahraga Disdikpora Bangli, I Gusti Ngurah Alit, mengungkapkan bahwa sejak pungutan retribusi diberlakukan 16 Agustus lalu, sirkuit drag race Landih telah menyumbang PAD Rp42 juta.

Baca juga:  Diduga Tak Setor Pajak Sesuai Penghasilan, BPKAD Gianyar akan Lakukan Audit Puluhan WP

“Target kami untuk tahun 2025 adalah sekitar Rp48 juta hingga Rp50 juta. Sampai saat ini, realisasi sudah mencapai Rp42 juta sejak dimulainya pungutan pada 16 Agustus lalu. Memang belum mencapai target,” ujarnya.

Dijelaskan bahwa dari empat kriteria retribusi yang ada, kategori latihan sepeda motor menjadi penyumbang terbesar. Dengan tarif Rp55.000 per jam, minat pengguna terutama dari luar Bangli sangat tinggi. “Peminatnya kebanyakan dari luar Bangli,” ujarnya.

Baca juga:  Tinggi, Animo Pembalap Ikuti Kejuaraan Piala Bupati Buleleng

Dalam pemungutan retribusi, Disdikpora Bangli bekerjasama dengan Desa Landih. Sesuai kesepakatan, retribusi yang dipungut langsung disetorkan ke Kas Daerah. Desa Landih selaku pengelola mendapatkan bagi hasil sebesar 40 persen dari total pendapatan.

Gusti Alit mengatakan, untuk tahun 2026 pihaknya menargetkan pendapatan dari retribusi sirkuit Rp 140 juta. “Mengenai sarpras untuk saat ini masih kurang. Tahun 2026 kami sudah usulkan untuk pembuatan portal, pos jaga dan toilet,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

 

BAGIKAN