
AMLAPURA, BALIPOST.com – Puluhan warga yang terdampak bencana alam atau musibah mendapatkan bantuan sosial dari alokasi belanja tidak terduga (BTT) tahun 2025. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata atau Gus Par, pada Selasa (23/12).
Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kamis (25/12), mengungkapkan, jumlah proposal yang difasilitasi pada BTT Kabupaten Karangasem tahun 2025 adalah sebanyak
68 proposal dengan total bantuan sebesar Rp1.073.840.000. “Dari 68 proposal tersebut, 59 proposal sudah terealisasi, sementara 9 proposal masih tahap nota dinas,” ucapnya.
Arimbawa mengatakan, bantuan perbaikan bangunan yang diberikan yakni untuk rumah masyarakat sebanyak 29 proposal dengan total besaran bantuan Rp589.800.000. Kemudian, bantuan untuk tempat suci atau ibadah sebanyak 17 proposal dengan total bantuan Rp326.390.000, dan untuk sarana-prasarana perekonomian sebanyak 2 proposal dengan total bantuan Rp17.900.000.
“Kalau untuk fasilitas umum sebanyak 3 proposal dengan total besaran bantuan Rp29.000.000, santunan penguatan ekonomi sebanyak 11 penerima dengan total besaran bantuan Rp55.000.000, santunan duka cita sebanyak 1 orang penerima dengan besaran bantuan Rp715.000.000,” katanya.
Ia menjelaskan penyerahan simbolis pemberian bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya untuk korban bencana atau musibah adalah wujud empati Pemerintah Kabupaten Karangasem kepada masyarakat yang terdampak bencana atau musibah. “Bantuan sosial ini bersifat stimulan yang bertujuan untuk membantu pemulihan dan perbaikan rumah masyarakat, sarana-prasarana perekonomian, tempat suci/ibadah, dan fasilitas umum,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata atau Gus Par menjelaskan, bantuan yang diberikan tersebut sebagai penyemangat agar warga bisa segera memperbaiki rumah atau tempat ibadah yang rusak, termasuk santunan duka bagi korban meninggal dunia.
“Warga yang kena musibah tersebut sedang susah, jangan ditambah sudah dengan menunggu bantuan terlalu lama. Dan kita pangkas birokrasi, kita pakai APBD perubahan kita sendiri supaya dalam hitungan minggu bantuan sudah sampai di tangan mereka,” tandasnya. (Eka Parananda/balipost)










