Petugas DLH Gianyar melakukan pembersihan sampah di sungai. Mereka menekankan pentingnya disiplin masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga demi menjaga kelestarian alam. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Persoalan sampah masih menjadi tantangan utama yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Gianyar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar, Wayan Arsana, Kamis (18/12), menekankan pentingnya disiplin masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga demi menjaga kelestarian alam.

Dipaparkan, DLH menyoroti perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai dan drainase. Hal ini berdampak buruk pada lingkungan, seperti penyumbatan saluran drainase yang memicu banjir saat musim hujan.

Baca juga:  JPS, Dinsos Buleleng Siapkan Puluhan Miliar

Arsana menjelaskan kerusakan ekosistem sungai akibat tumpukan sampah yang tidak terurai. Beban operasional yang tinggi, karena mengambil sampah di sungai jauh lebih sulit dan bukan merupakan wewenang langsung DLH, melainkan melibatkan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Dijelaskan, rendahnya disiplin masyarakat sering kali dipicu oleh keengganan untuk membayar iuran kebersihan dan kemalasan dalam memilah sampah dari rumah. “Masyarakat terkadang takut membayar iuran, padahal nilainya hanya sekitar Rp15.000 per bulan untuk rumah tangga di daerah Gianyar. Coba bayangkan jika kita harus mengambil dan mengelola sampah itu sendiri setiap hari tanpa libur, tentu jauh lebih repot,” tegasnya.

Baca juga:  Aktivitas Siklon Tropis Freddy Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Wayan Arsana menambahkan saat ini, fasilitas seperti TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah – Reduce, Reuse, Recycle) sudah tersedia di desa-desa. Keberadaan TPS 3R berfungsi untuk membantu pengelolaan sampah yang lebih sistematis. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN