
DENPASAR, BALIPOST.com – Puncak pujawali di Pura Luhur Uluwatu dilaksanakan pada Anggara Kasih Medangsia, Selasa (9/12) dan Ida Bhatara masineb pada 12 Desember 2025.
Yang unik pada pujawali kali ini diawali dengan pawintenan jan bangul Ida Bhatara untuk Puri Beji Uluwatu pada 4 Desember. Pada Senin (8/12) upacara Nyapsap Kulit (Petapakan Ida Bethara) Pura Beji yang bergelar Ratu Ayu Susunan sebagai Istri Ida Ratu Panembahan Uluwatu. Upacara akan dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Denpasar.
Panglingsir Puri Agung Jrokuta I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko, Jumat (5/12) mengungkapkan pada puncak piodalan Selasa (9/12), pagi hari mulai pukul 08.00 WITA digelar prosesi mundut prasanak Ida Bhatara Sakti dari Pura Parerepan Pecatu berjalan kaki menuju Pura Beji lanjut ke Pura Uluwatu. Prosesi ini menarik karena akan diikuti ribuan krama Desa Adat Pecatu berjalan kaki.
Usai Ida Bethara malinggih di Pura Uluwatu, diaturkan upacara guru bendu piduka dipuput Ida Pedanda Istri Raka dari Griya Tegal Denpasar. Setelah itu baru katurang pujawali dan padudusan alit dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa sebagai Bagawanta Puri dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba (Griya Lebah Abiansemal Badung).
Saat puncka piodalan dilengkapi dengan tari wali seperti topeng sidakraya, wayang lemah, tari Rejang Dewa, tari Rejang Taksu Buana, baris gede dan pesantian. Sementara prosesi pengilen oleh pemangku dilaksanakan sekitar pukul 13.00 WITA.
Malam harinya pukul 20.00 WITA, prasanak Ida Bhatara katurang kembali ke Pura Parerepan Pecatu. Sementara itu mulai Rabu (10/5) dilakukan bhakti panyanyar oleh krama Kecamatan Petang, Kamis (11/12) oleh krama Kecamatan Abainsemal. Sementara upacara masineb dilakukan Jumat (12/12) pukul 10.00 WITA, disanggra krama adat Mengwi, Badung.
Turah Joko menambahkan sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan kesucian pura, pengemong dan pengempon Pura Uluwatu yakni Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jrokuta menyediakan besek (wadah berbahan ulatan bambu) sebagai pengganti kantong plastik serta air minum isi ulang untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Langkah ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
Sementara rapat persiapan pujawali akan dilaksanakan pada Minggu, 7 Desember 2025 di Pura Pererepan. Kalangan yowana (pemuda desa) dan pecalang akan turun langsung untuk memantau penerapan kebijakan ini di lapangan.
Ia mengungkapkan Puri Agung Jrokuta sebagai pangempon Pura Luhur Uluwatu berkomitmen menjadikan Pura Uluwatu bebas sampah plastik Hal ini sudah diterapkan sejak tujuh tahun lalu. Hasilnya Pura kita kini sudah bebas dari sampah. (Sueca/balipost)










