Sidang Paripurna DPRD Buleleng beberapa waktu lalu. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Perairan laut Bali Utara menyimpan potensi cadangan gas yang fantastis. Berdasarkan hasil survei seismik, potensi gas yang tersimpan di wilayah tersebut mencapai 23,3 triliun kaki kubik atau setara dengan 4 miliar barel minyak.

Temuan ini dinilai membuka peluang besar bagi Kabupaten Buleleng untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dorongan agar potensi energi raksasa ini tidak hanya menjadi angka di atas kertas disampaikan oleh Juru Bicara Fraksi Golkar DPRD Buleleng, Ketut Hermawan, dalam rapat paripurna pada Kamis (6/11).

Baca juga:  Belum Maksimal, Penggunaan PeduliLindungi di Kawasan Wisata dan Publik Buleleng

Ia menegaskan pentingnya langkah konkret pemerintah daerah agar hasil kekayaan alam ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat Buleleng.

“Pemkab Buleleng harus segera menindaklanjuti hasil temuan ini. Salah satu langkah strategis adalah membentuk BUMD Migas, atau minimal mengambil Participating Interest sebesar 10 persen. Dengan begitu, PAD Buleleng dapat meningkat secara bertahap,” ujar Hermawan.

Ia menambahkan, pendirian BUMD Migas menjadi instrumen agar daerah mendapat porsi yang adil dari pengelolaan sumber daya alam, sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal.

Baca juga:  Selangkah Lagi, Tahapan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Capai Penlok

“BUMD Migas adalah wujud pemerataan manfaat sumber daya alam, memperkuat kemandirian fiskal daerah, sekaligus menciptakan peluang kerja,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra dikonfirmasi Minggu (9/11) membenarkan bahwa langkah pembentukan BUMD Migas sedang berproses melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali. Sutjidra mengungkapkan, proses eksplorasi oleh investor sudah tuntas dan saat ini memasuki tahapan menuju eksploitasi.

Baca juga:  Namanya Dikabarkan Masuk Bursa Cagub Golkar, Ini Kata Pj Gubernur Bali

“Sudah berproses. Investor juga sudah beberapa kali bertemu, dan laporan eksplorasi sudah disampaikan kepada Gubernur. Tahap berikutnya adalah eksploitasi oleh salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia,” jelasnya.

Eksploitasi diperkirakan mulai dilakukan pada tahun 2026, tepatnya di Blok Agung 1 dan Blok Agung 2, yang berada di perairan Bali Utara. Sutjidra optimis, jika eksploitasi berjalan sesuai rencana, kontribusinya terhadap PAD Buleleng akan signifikan. “Astungkara berjalan lancar, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi PAD,” imbuhnya. (Nyoman Yudha/Balipost)

 

BAGIKAN