Ilustrasi. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Program Gubernur Bali, Wayan Koster yaitu Satu Kelurga Satu Sarjana sudah dimulai tahun 2025 ini. Sebanyak 1.450 kuota dengan alokasi anggaran sebesar Rp9,76 miliar disiapkan untuk mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026.

Namun, hingga kini baru 600 orang mahasiswa yang dinyatakan lolos verifikasi untuk mendapatkan beasiswa dari program ini.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali, Ketut Wica mengatakan jumlah 600 orang mahasiswa yang sudah lolos verifikasi ini akan terus bergerak. Sebab, saat ini masih dilakukan pendataan sebelum di-SK-kan.

“Itu (600 orang) kurang lebih, tapi data pasti masih bergerak sebelum semua masuk ke draf SK. Data konkretnya masih di data di Dinas Pendidikan untuk di SK kan. Jadi kami belum berani menyampaikan sebelum diakomodir semua ke dalam SK,” ujar Ketut Wica, Kamis (6/11).

Ia mengungkapkan ada beberapa alasan belum terpenuhinya kuota yang disiapkan Pemerintah Provinsi Bali ini. Salah satunya, program masih baru sehingga waktu sosialisasinya terlalu pendek.

Baca juga:  Pemda Mesti Cermat, Pengurangan Anggaran Bisa Timbulkan Konflik

Selain itu, mahasiswa baru yang berasal dari keluarga kurang mampu di Bali banyak yang memanfaatkan KIP kuliah untuk menempuh pendidikan. Sehingga, tidak bisa menerima beasiswa dari program ini.

Di samping juga dalam satu KK-nya sudah ada salah satu saudarnya bergelar sarjana.

Namun demikian, ke depan sosialisasi akan lebih digencarkan, sehingga banyak masyarakat yang bisa mengakses program ini.

Ia menegaskan bahwa program ini merupakan pilot projek di Bali untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat yang kurang mampu. Tujuannya untuk meningkatkan SDM masyarakat Bali agar dapat menurunkan angka kemiskinan.
Terhadap mahasiswa yang lolos verifikasi, Wica mengatakan saat ini pihaknya masih menyiapkan SK untuk 600 orang mahasiswa tersebut. Ada pun rincian beasiswa yang akan diterima mahasiswa pada program ini.

Untuk pembayaran SPP atau uang semester Pemprov Bali memberikan subsidi Rp1 juta kepada mahasiswa per semester. Selanjutnya, untuk biaya hidup dari makan hingga keperluan sewa kos di wilayah Badung dan Denpasar akan mendapatkan Rp1,4 juta per mahasiswa per bulan dari Pemprov Bali. Untuk yang kuliah di Karangasem dan Buleleng mendapat uang saku Rp1,2 juta.

Baca juga:  Gerebek Hotel di Kuta, Ratusan Gram SS dan Ineks Disita

Diungkapkan, dalam program ini dilibatkan sebanyak 28 perguruan tinggi di Bali. Baik negeri maupun swasta. Ada 8 perguruan tinggi negeri (PTN) yang dilibatkan dalam program ini. Diantaranya, Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Terbuka, Institut Seni Indonesia Bali, Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Politeknik Pariwisata Bali, Poltekkes Kemenkes Denpasar, dan Politeknik Negeri Bali.

Sementara untuk perguruan tinggi swasta (PTS) sebanyak 20 kampus. Yakni, Universitas Warmadewa, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Pendidikan Nasional, Universitas Ngurah Rai, Universitas Hindu Indonesia, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Universitas Dhyana Pura, Universitas Mahendradatta, Universitas Triatma Mulya, Universitas Dwijendra, Universitas Bali Internasional, Universitas Primakara, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional, Institut Desain dan Bisnis Bali, STKIP Agama Hindu Amlapura, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng, dan STIKES Wira Medika Bali.

Baca juga:  Belasan Napi Perempuan Keracunan Disinfektan, Ini Penjelasan Kalapas Kerobokan

Salah satu PTS yang belum terpenuhi kuota program Satu Keluarga Satu Sarjana ini adalah Universitas Warmadewa (Unwar). Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Unwar, Prof. Dr. I Nyoman Sujana, SH.,M.Hum., menyebut sampai saat ini baru ada 13 orang mahasiswa baru yang lolos verifikasi dalam program Satu Keluarga Satu Sarjana di Unwar. Diungkapkan, pada tahun ini Unwar membuka kuota 100 orang mahasiswa baru dalam program ini.

Ada 10 program studi (prodi) yang disedikan untuk 100 orang mahasiswa baru dalam program ini. Yaitu, Prodi Agroteknologi, Peternakan, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Manajemen Sumber Daya Perairan, Ekonomi Pembangunan, Ilmu Pemerintahan, Administrasi Publik, Teknik Komputer, dan Sastra Inggris. Masing-masing prodi ini akan menampung 10 orang mahasiswa baru. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN