
DENPASAR, BALIPOST.com – Mengukuhkan B-GAAD sebagai event kelas dunia, pameran desain internasional Bali–Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME) dan pameran seni rupa internasional Bali–Global Art Map Exhibition (B-GAME) kembali unjuk kualitas dan kebaruan.
Kedua pameran ini menjadi wadah dialog kreatif antara seniman dan desainer Asia-Pasifik dalam menafsir tema “Tutur–Bhuwana–Tuwuh (Myths–World–Memories)”, yang mengumandangkan refleksi dalam beragam imaji serta metafora rupa dan visual.
Pameran B-GIDME yang dikuratori oleh Tjok Istri Ratna CS, Pande Made Artadi, dan Loyce Arthur (Amerika Serikat) ini menampilkan karya 108 desainer dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang, dan India. B-GIDME menjadi ruang dialektis yang mempertemukan gagasan tentang ketahanan dan inovasi dalam menafsirkan mitos secara bebas, serta menegaskan mitos sebagai warisan kebijaksanaan luhur bangsa-bangsa Asia-Pasifik.
“Banyak desainer bereputasi dengan gagasan anyar berpartisipasi dalam B-GIDME 2025, antara lain Runi Palar, Siriluck Attawiriyasakul, Dewa Ayu Putu Leliana Sari, Ni Luh Desi In Diana Sari, I Nengah Sudika Negara, Jindee Chua, I Nyoman Ngidep Wiyasa, Melati Danes, Ida Bagus Ketut Trinawindu, I Kadek Sosiawan, Bayu Segara Putra, I Made Agus Mahendra, I Nyoman Miyoga, I Wayan Balika Ika, Wahyu Indira, I Made Jayadi Waisnawa, Alit Kumala Dewi, Ida Ayu Kade Sri Sukmadewi, Tjok. Gde. Abinanda Sukawati, Dode Moneko, Ni Luh Ayu Pradnyani Utami, Ni Putu Darmara Pradnya Paramita, Nyoman Ayu Permata Dewi, Ni Kadek Yuni Diantari, Agus Ngurah Arya Putraka, Dika Saskara, I Nyoman Adi Tiaga, Cokorda Alit Artawan, A.A.Ngr. Anom Mayun K.Tenaya, Made Tiartini Mudarahayu, Ida Mulyati,” jelas Dr. Tjok Ratna CS yang juga Koordinator Prodi Desain Mode.
Gema B-GAME
Pameran seni rupa internasional B-GAME 2025 menghadirkan karya 66 perupa unsur akademia, maestro, dan seniman profesional terpilih dari Indonesia, Thailand, Korea Selatan, Malaysia, Jepang, Australia, dan Bangladesh. B-GAME dikuratori oleh Arif B. Prasetyo, Warih Wisatsana, dan Jeon Dongsu (Korea Selatan), B-GAME menampilkan karya-karya yang merefleksikan mitos sebagai sumber pengetahuan, daya tahan, dan inovasi lintas budaya.
Kurator internasional Jeon Dongsu mengungkapkan, bahwa karya seni rupa yang dipresentasikan pada B-GAME 2025 ini bukan semata menyuguhkan capaian stilistika dan estetika yang otentik melainkan juga galian tematik yang merefleksikan mitos dalam bahasa rupa kekinian.
“Memandang visual karya pada B-GAME, mengantarkan cara pandang kita tentang mitos yang tidak mengekang, tidak meneror, dan juga tidak mengurung ke dalam kebekuan masa silam. Mitos oleh perupa kreatif menjadi entitas yang cair penuh kemungkinan simbol dan refleksi keserbaniscayaan hari ini. Mitos juga meluas dari metafora lampau ke ekspresi kritis hari ini,” terang Founder Art and Culture Magazine Korea.
Ko-kurator pameran, Alaida Niwaya menyampaikan apresiasi atas antusiasme para perupa lintas bangsa di Asia Pasifik. Selain karya dua dimensi, karya-karya tiga dimensi juga menggambarkan eksplorasi mendalam atas tema B-GAAD.
Banyak perupa sohor turut tampil dengan karya terkini, antara lain: Joo Yong Seoung, Anis Raharjo, Made Bayu Pramana, Paul Trinidad, Made Bendi Yudha, Made Jodog, Made Mertanadi, Suzlee Ibrahim, Made Ruta, Made Sumantra, Sung Namhun, Made Suparta, Nengah Wirakesuma, Noh Suntag, Nyoman Laba, Ida Bagus Sindu Putra, Nyoman Suardina, Tapon Kumer Sarker, Wayan Karja, Wayan Setem, Putu Bonuz Sudiana, Wayan Suardana, Keiji Ujiie, Putu Wirantawan, Wayan Sujana Suklu, IB Candrayana, Ida Ayu Gede Artayani, Kun Adnyana, Nyoman Sani, Koichi Emura, Muka Pendet, Kadek Karuni, dan Made Rai Sunarini. (*)








