
DENPASAR, BALIPOST.com – Perbaikan Pura Taman Beji dan Pura Melanting di area Pasar Kumbasari akibat diterjang banjir telah rampung pada 25 Oktober 2025. Total biaya yang dihabiskan dalam perbaikan pura ini mencapai Rp736 juta. Upacara pamelaspasan akan dilakukan pada 30 September yang didanai oleh Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar.
Ketua Pengurus Pura Melanting dan Pura Taman Beji, I Wayan Suena saat diwawancarai, Selasa (28/10), mengatakan, perbaikan kedua pura tersebut menggunakan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp710 juta. Namun pembangunan belum tercover sepenuhnya dari bantuan tersebut sehingga ditutupi dari kas pura.
“Ada penambahan biaya yang dibutuhkan untuk merampungkan perbaikan bangunan sekitar Rp26 juta. Dengan itu diambil dari duen pura (kas) yang berasal dari sumbangan-sumbangan pedagang sebelumnya,” ujar Suena.
Dengan demikian, total biaya yang dihabiskan untuk perbaikan kedua pura tersebut mencapai Rp736 juta. Menurut Suena, sebagian besar bangunan mengalami kerusakan yang membutuhkan perbaikan. Untuk saat ini semua bangunan sudah rampung diperbaiki dan siap untuk diselenggarakan upacara.
Untuk pelaksanaan upacara, kata dia, pihaknya meminta bantuan dari perumda pasar mengingat biaya yang dibutuhkan cukup tinggi. “Kami ajukan RAB Rp150 juta. Mudah-mudahan itu cukup,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pasar Kumbasari, Wayan Gama menjelaskan, upacara pamlaspasan nantinya juga berhubungan dengan kegiatan pacaruan serentak yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar di sejumlah titik, yang dipusatkan di Plaza Pasar Badung.
Menurut Gama, selain dua pura, pamlaspasan dan macaru juga akan digelar di Pasar Kumbasari karena pascaperehaban belum sempat dilakukan upacara besar, sehingga kegiatan kali ini disatukan dengan prosesi pemlaspasan dua pura tersebut. Upacara dilakukan sekaligus untuk memulihkan kesucian area pasar dan pura setelah sempat terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu.
Kata dia, persiapan menjelang upacara sudah sepenuhnya dilakukan baik sarana upakara hingga wastra dan tedung disebut sudah lengkap. “Wastra, tedung yang sebelumnya hanyut saat banjir kini sudah siap dan perlengkapan upakara Semua sudah disiapkan,” kata Gama.
Total biaya pelaksanaan upacara ditaksir mencapai Rp150 juta, bersumber dari perumda. Sementara, bantuan dari Kementerian Agama belum terealisasi. “Kemarin sempat dijanjikan Rp30 juta ke pangempon pura untuk dana upakara tapi belum ada sampai sekarang. Kata staf kementerian di Kota Denpasar, dana sudah habis. Sekarang masih diajukan lagi dan disuruh buat proposal ke pusat,” jelasnya.
Meski dana keseluruhan dari perumda, para pedagang tetap antusias memberikan bantuan sukarela berupa ayam, telur, air mineral, dan kebutuhan upakara lainnya. “Ini bentuk rasa syukur kami. Semua ikut berpartisipasi,” imbuhnya. (Widiastuti/balipost)










