
DENPASAR, BALIPOST.com – Dari 61 macam alat kesehatan (alkes) yang dibutuhkan, Menteri Kesehatan akan membantu 12 macam alkes dengan nilai Rp20-30 miliar. Alkes itu selain untuk mendukung alat yang rusak akibat banjir, juga meningkatkan pelayanan RSUD Wangaya menjadi RS Madya.
Direktur Utama RSUD Wangaya dr. A.A. Made Widiasa, ditemui Senin (27/10) menuturkan, alkes tersebut di antaranya untuk mendukung layanan jantung, stroke, ibu dan anak, onkologi, dan alat di OK (operasi).
“Dari angka kerugian RS Rp50 miliar, pemerintah melihat kondisi kita, karena kita diplot untuk pelayanam madya. Jadi dari permintaan kita, dari 61 macam alat yang kita butuhkan untuk pelayanan madya, baru bisa diberikan 12 macam. Dari janji beliau akan dipenuhi berikutnya, bertahap,” ujarnya.
Alat tersebut diadakan di tahun anggaran 2025 sebanyak 12 macam sehingga targetnya Desember, RSUD Wangaya sudah mendapat tambahan alkes dari Menkes. Meski beberapa peralatan rusak yang berada di IPRS (Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit) karena terendam banjir dan hanyut, namun diakui alat tersebut merupakan alat yang sedang dilakukan perbaikan sementara alat lainnya berada di ruang layanan masing-masing. “Kita tidak hanya punya satu alat untuk satu jenisnya,” ungkapnya.
Dengan demikian, banjir tidak berdampak berkepanjangan terhadap layanan RS. Ruang yang berada di bawah atau dekat sungai di antaranya, IPRS, gudang obat, gudang penunjang, keuangan, komputer, genzet. Sedangkan ruang layanan pasien berada di atas yaitu rawat inap, ruang OK, poliklinik.
Saat ini dikatakan, RSUD Wangaya telah beroperasional normal dengan alat dan obat – obatan yang ada. Selain itu, penanganan NICU yang saat banjir sempat di referal ke RS Bali Mandara, RSUD Mangusada, RS Ngoerah, RSUD Klungkung, kini telah kembali normal.
“Karena saat itu, ada gangguan listrik, genzet kita terendam sehingga listrik padam. Sedangkan layanan NICU membutuhkan listrik, makanya kira referal,” jelasnya.(Cita Maya/balipost)










