Gubernur Bali, Wayan Koster melakukan penanaman pohon di Bongkasa Pertiwi, Minggu (26/10). (BP/win)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Puluhan jenis pohon ditanam di Sungai Ayung yang berada di wilayah Bongkasa Pertiwi, Badung pada Minggu (26/10) dalam gerakan Gotong Royong Semesta Berencana. Kegiatan ini dihadiri Gubernur Bali, Wayan Koster dan Bupati Badung, Adi Arnawa.

Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster, kegiatan tanam pohon dan bersih-bersih sungai itu, diselenggarakan mengambil momentum perayaan Rahina Tumpak Wariga yang jatuh pada Sabtu (25/10). Yaitu, hari memuliakan tumbuh-tumbuhan.

Sebanyak 25 jenis pohon yang akan ditanam. Di antaranya, Jepun, Jempiring, Sandat, Pucuk Merah, Cempaka, Durian, dan Alpukat. Kemudian ada Nangka, Kelapa Genjah, Klengkeng, Sukun, Mangga, Pule, Cemara, Badung, Beringin, Trembesi, Mahoni, Tabebuya, Jati, Ketapang Kencana, Ketapang Laut, dan Ketimus.

Koster menegaskan bahwa kegiatan ini akan dilakukan secara rutin setiap bulan sekali dengan memilih lokasi yang ditentukan oleh masing-masing bupati/wali kota se-Bali sampai ke tingkat desa, lurah dan desa adat.

Tujuannya agar tutupan hutan di Bali mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu 30 persen dari luas wilayah Bali.

Baca juga:  Masih Ada Masyarakat Buang Sampah di Bantaran Sungai

“Kalau ini kita bisa laksanakan secara rutin setiap tahun, maka pengurangan penutupan tanaman pohon yang diekspos oleh Bapak Menteri Lingkungan Hidup, yaitu mencapai 34 ribu hektare, tentu kita berharap secara bertahap bisa dilaksanakan dalam 4 sampai 5 tahun ke depan, sehingga bisa menutupi luasan hutan yang ada. Dan hari ini kalau kita total di suluruh Bali kita bisa menanam pohon dengan luasan tanam lebih dari 500 hektare, melibatkan sumber daya yang ada semua, termasuk TNI dan Polri, aparat pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota,” katanya.

Ia pun menekankan bahwa kegiatan ini merupakan upaya menjaga alam. “Tumbuh-tumbuhan dan air itu merupakan ekosistem yang saling terkait satu sama lain. Tumbuh-tumbuhan tanpa air tidak bisa hidup, air tanpa tumbuh-tumbuhan juga bisa mati. Karena itu dua-duanya harus kita jaga, kita lestarikan, kita sayangi, kita cintai dan kita pelihara sebaik-baiknya sebagai pelaksanaan visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Bali, Sad Kerthi khususnya kaitannya dengan Wana Kerthi dan Danu Kerthi,” ujar Gubernur Koster.

Baca juga:  Dicari Pakai Baleganjur, Lansia Ditemukan Meninggal di Sungai Ayung

Gubernur Koster mengungkapkan bahwa krama Hindu Bali diwariskan ajaran yang sangat baik oleh leluhur. Sehingga, sebagai generasi penerus yang bertanggung jawab harus melaksanakan warisan ini dengan sebaik- baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Sekaligus punya tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ekosistem lingkungan kehidupan di semua wilayah Provinsi Bali.

“Karena itulah hari ini dilaksanakan secara serentak Gotong Royong Semesta Berencana. Di hari yang baik ini kita melakukan dua kegiatan sekaligus dan dimotori oleh Bapak Danrem, Bapak Kapolda beserta jajarannya, sehingga kita bisa melaksanakan kegiatan hari ini dengan sangat baik,” tandasnya.

Koster mengungkapkan pada kesempatan ini ada ribuan bibit tanaman yang ditanam Diantaranya, bibit tanaman kayu atau penghijauan sebanyak 3.980 bibit, tanaman upacara atau bunga sebanyak 1.260 bibit, tanaman kelapa sebanyak 2.850 bibit, dan tanaman konservasi atau tanaman khusus sebanyak 8.460 bibit. Sedangkan, jumlah personel bersih-bersih sungai sebanyak 36.500 orang. Sementara, panjang bersih-bersih sungai di seluruh Bali adalah 492,2 km2. “Cukup panjang karena kita laksanakan secara serentak,” ungkapnya.

Baca juga:  Medan Sulit, Evakuasi Jasad Buruh Jatuh di Sungai Ayung Digeser ke Bongkasa

Gubernur Koster menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan di tingkat provinsi dipimpin langsung oleh dirinya dan pelaksanaan kegiatan di tingkat Kabupaten dipimpin langsung oleh Bupati/Walikota. Pohon yang ditanam adalah pohon yang bisa dimanfaatkan untuk upakara, sumber pangan, kesehatan, dan keseimbangan ekologis.

Secara khusus, kegiatan bersih-bersih sungai dilaksanakan untuk membersihkan sumbatan-sumbatan dan kotoran yang menghambat aliran air sungai dan mengakibatkan banjir. Ini, guna mengantisipasi musim hujan yang puncaknya terjadi pada November-Desember 2025, lanjut Januari-Februari 2026.

Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana akan dilaksanakan secara berkelanjutan, guna mewujudkan Bali yang Hijau dan Harmoni, sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN