Gubernur Bali, Wayan Koster memimpin langsung kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana melalui Kegiatan Penanaman Pohon dan Kegiatan Bersih-Bersih Sungai, Minggu (26/10). (BP/win)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster memimpin langsung kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana melalui Kegiatan Penanaman Pohon dan Kegiatan Bersih-Bersih Sungai, Minggu (26/10). Gubernur Koster melakukan penanam pohon dan bersih-bersih sungai di Sempadan Tukad Ayung, Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Badung.

Gubernur Koster mengatakan kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana ini baru pertama dilaksanakan. Ia pun mengakui sudah mendapatkan peringatan saat banjir bandang terjadi. “Sekaligus juga memang karena kita telah mendapat peringatan terjadinya banjir yang cukup besar berdampak sampai ada korban jiwa dan juga sejumlah kerugian material yang terjadi pada tanggal 10 September yang lalu. Kita diberikan pelajaran, peringatan agar kita tidak terlalu asyik menyiksa alam, mengeksploitasi alam tapi kita, diperingatkan untuk segera berbenah diri untuk harmonis dengan alam, yaitu menanam pohon dan juga menjaga sungai,” ujarnya.

Baca juga:  Sejumlah Program Unggulan Pemkab Jembrana Jadi Sorotan DPRD

Gubernur Bali 2 periode ini mengaku selama ini masyarakat Bali terlalu asyik mengotori sungai, buang sampah di sungai, menebang pohon sembarangan, pembangunan melanggar sempadan pantai, dan merusak ekosistem, sehingga alam marah.

“Kita harus terpanggil untuk menjalankan kewajiban ini dengan sebaik-baiknya agar alam Bali ke depan bisa kita berdayakan untuk memenuhi kehidupan kita. Tanpa alam yang baik kita tidak akan bisa hidup dengan sebaik untuk generasi penerus kita ke depan,” ajaknya.

Baca juga:  Jerinx Cuti Bersyarat, Kemenkumham Ingatkan Konsekuensinya

 

Di lokasi, ribuan pohon dari berbagai jenis tanaman ditanam yang melibatkan sebanyak 36.500 ribu peserta. Terdapat bibit tanaman kayu atau penghijauan sebanyak 3.980 bibit, tanaman upacara atau bunga sebanyak 1.260 bibit, tanaman kelapa sebanyak 2.850 bibit, dan tanaman konservasi atau tanaman khusus sebanyak 8.460 bibit. (Ketut Winata/balipost)

 

BAGIKAN