Kegiatan cek kesehatan gratis yang dilakukan oleh fasyankes di Tabanan untuk screaning penyakit di masyarakat.(BP/istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan mencatat tren kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sepanjang tahun 2025 sempat mengalami fluktuasi tajam. Berdasarkan data pemantauan bulanan, kasus ISPA meningkat signifikan di pertengahan tahun dan mencapai puncaknya pada Agustus.

Dari data Dinas Kesehatan, jumlah kasus ISPA di Tabanan pada Januari tercatat sebanyak 3.945 kasus, Februari 4.149 kasus, Maret 4.098 kasus, April 3.735 kasus, Mei 4.313 kasus, Juni 3.947 kasus, Juli 4.837 kasus, dan mencapai puncak tertinggi pada Agustus sebanyak 6.019 kasus.

Setelah itu, jumlah kasus menurun menjadi 5.866 kasus pada September, dan anjlok tajam pada Oktober hanya 161 kasus.

Baca juga:  Sempat Dilaporkan Hilang di Gunung Agung, Dua WN Inggris Berhasil Diselematkan

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr. Wayan Arya Putra Manuaba, seijin Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, peningkatan kasus pada pertengahan tahun berkaitan erat dengan perubahan musim dari kemarau ke penghujan serta meningkatnya aktivitas masyarakat.

“Perubahan cuaca sering kali memicu penurunan daya tahan tubuh. Udara lembap dan dingin menjadi pemicu mudahnya penularan virus penyebab ISPA, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia,” ujarnya, Senin (20/10).

Meski sempat melonjak, angka kasus kemudian berhasil ditekan berkat berbagai langkah pencegahan yang dilakukan jajaran kesehatan. Dinas Kesehatan bersama seluruh Puskesmas di Tabanan terus menggencarkan promosi kesehatan dan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.

Baca juga:  Jika Gunung Agung Erupsi, Ini yang Harus Dipersiapkan

“Kami sudah melakukan promosi kesehatan untuk mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara rutin. Bagi yang mengalami flu diimbau untuk memakai masker, beristirahat cukup, dan segera berobat. Sosialisasi ini kami lakukan melalui media sosial Dinas Kesehatan dan seluruh Puskesmas, serta lewat kunjungan langsung ke masyarakat dalam berbagai kegiatan,” tambah dr. Arya.

Selain edukasi, mantan Kepala Puskesmas Selemadeg Barat inipun mengatakan langkah pencegahan lain juga terus diperkuat. Dinas Kesehatan menekankan pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS), menjaga kebersihan lingkungan, serta konsumsi makanan bergizi dan kaya vitamin C untuk meningkatkan imunitas.

Baca juga:  Jakarta Catat 1,9 Juta Kasus ISPA dalam 10 Bulan Terakhir, Peningkatan Mulai Juli

Untuk diketahui, ISPA merupakan peradangan pada saluran pernapasan bagian atas atau bawah akibat infeksi virus atau bakteri.

“Penyakit ini bisa disebabkan oleh flu biasa, radang tenggorokan, sinusitis, hingga pneumonia dan COVID-19. Bila gejala semakin berat seperti demam tinggi di atas 39°C, batuk darah, sesak napas, atau penurunan kesadaran, segera periksa ke fasilitas kesehatan,” sarannya.

Dinas Kesehatan Tabanan menargetkan upaya penurunan kasus ISPA pada tahun 2026 melalui penguatan deteksi dini di Puskesmas, peningkatan kunjungan lapangan, serta pelibatan aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.(Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN