
DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah kepengurusan Partai Golkar di Bali telah terbentuk ditingkat Provinsi maupun di Kabupaten/Kota se-Bali, kepengurusan maupun fraksi-fraksi Partai Golkar diajak untuk lebih peduli dan agar sering turun ke lapangan melihat kondisi riil masyarakat Bali. Pasalnya, masih banyak masyarakat Bali kondisi ekonominya sangat berat. Terutama di wilayah pelosok Kabupaten Buleleng dan Karangasem.
Ketua DPD I Partai Golkar Bali, I Gde Sumarjaya Linggih atau yang akrab disapa Demer mengungkapkan salah satu program prioritas Partai Golkar di Bali yaitu turun ke bawah untuk lebih peduli ke masyarakat.
Pihaknya mengajak seluruh pengurus maupun fraksi Partai Golkar agar mengurangi kegiatan seremonial, namun lebih banyak menggelar acara yang menyentuh langsung masyarakat, terutama masyarakat yang ekonominya masih di bawah. Seperti, menggelar pasar murah dan aksi sosial donor darah.
Menurutnya, saat ini kondisi ekonomi masyarakat Bali masih dalam tekanan. Hal ini terbukti pada acara pasar murah dalam rangka perayaan HUT ke-61 Partai Golkar, Minggu (19/10), antusiasme masyarakat begitu tinggi.
Menurutnya, ini menandakan bahwa masyarakat Bali masih banyak yang kekurangan dan tidak mampu memenuhi kepentingan gizinya.
Atas kondisi ini, ke depan Partai Golkar Bali akan terus turun ke lapangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bali.
“Mudah-mudahan kami di Golkar bisa terus melakukan hal-hal yang diminati masyarakat. Ini adalah cerminan daripada masyarakat kita. Kesatu, cerminan ekonominya masih berat, kedua daya sosialnya tinggi di tengah keadaan ekonominya yang berat,” ujarnya, Minggu (19/10).
Demer secara spesifik mengaku prihatin terhadap kondisi eonomi masyarakat Kabupaten Karangasem dan Buleleng. Ia mengakui kondisi pertumbuhan ekonomi terberat memang ada di Buleleng dan Karangasem. Karena ke dua wilayah ini sangat sedikit disentuh oleh pariwisata. Sedangkan, seperti diketahui pertumbuhan ekonomi di Bali karena di topang oleh pariwisata.
Ia mengungkapkan alasan kenapa kedua daerah ini pariwisatanya tertinggal, yaitu karena tidak didukung oleh pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata. Demer mengatakan bahwa dulu Buleleng lebih hebat daripada Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, karena Buleleng memiliki infrastruktur Pelabuhan. Namun, sekarang jauh tertinggal dari Denpasar dan Badung.
Pihaknya pun berharap Buleleng segera miliki Airport, sehingga pertumbuhan ekonominya kembali meningkat untuk kesejahteraan masyarakat.
“Mudah-mudah Airport segera terealisasi. Karena tanpa adanya infrastruktur itu akan berat, turis sampai di Bali sudah capek, bisa 17 – 20 jam terbang, maka mereka hanya ingin berwisata di daerah Denpasar dan Badung,” harapnya.
Demer pun meyakini apabila infrastruktur di bangun di Buleleng dan Karangasem, maka kedua daerah ini akan dikunjungi wisatawan. Apalagi, objek wisata di Buleleng dan Karangasem lebih strategis. Karena kedua wilayah ini lebih dekat dengan destinasi wisata yang sudah ada, seperti Budugul dan Kintamani.
“Namun mereka kalah di infrastruktur, harapan saya mudah-mudahan jalan semua diperbaiki dengan baik, infrastruktur, kereta Api juga, Airport segera terwujud,” tandasnya.
Demer menegaskan bahwa Partai Golkar Bali akan terus berjuang untuk mewujudkan pemerataan infrastruktur di Bali. Terutama realisasi pembangunan Airport di Bali Utara. “Kalau saya sendiri kan hampir setiap hari ngomongin bahwa hal utama yang menjadi problem Bali ini adalah infrastruktur, yaitu Airport.
Catat dari sekarang, kalau tahun depan tidak dibangun Airport baru, catat 5 tahun ke depan omongan saya, tahun 2030 akan ada masalah besar di Bali, kalau tahun depan tidak mulai. Karena pertumbuhannya saya tahu, kapasistas Airport saya tahu, pertumbuhan turis saya tahu, maka kita akan stag, yang kasian siapa? Yang kasian itu nanti pengelola pariwisata yang tidak mempunyai link internasional, penginapan-penginapan kecil, vila-vila yang kecil akan perang tarif dia, karena sukit masuknya. Orangnya segitu-gitu aja sementara vila dan sebagainya terus berkembang, yang tidak mungkin di stop,” tegas Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali ini.
Apalagi dikatakan bahwa saingan Bali itu banyak. Ada Thailand, Malaysia, Vietnam yang sedang sangat-sangat atraktif sekarang. Dan kalau itu dibandingin dengan mereka terbang dari Eropa, itu sangat dekat semua. Apalagi, budaya Bali dengan negara-negara ini hampir mirib. Sehingga, Airport harus direalisasikan, agar wisatawan lebih memilih terbang ke Bali. (Winata/balipost)