
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung tengah mewacanakan pemberian bantuan khusus bagi anak yang bernama Nyoman dan Ketut. Upaya ini untuk menggairahkan warga Bali menerapkan program keluarga berencana (KB) empat anak.
Pemkab Badung bahkan menyatakan kesiapan memberikan beasiswa penuh bagi penyandang nama Nyoman dan Ketut hingga ke jenjang perguruan tinggi (S1).
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa pada Kamis (16/9) menegaskan bahwa kebijakan ini menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap keberlanjutan generasi Bali.
“Kami berkomitmen memberikan beasiswa penuh bagi mahasiswa dengan nama Nyoman dan Ketut untuk melanjutkan jenjang pendidikan S1 mulai tahun 2026,” ujarnya.
Adi Arnawa mengungkapkan, berdasarkan hasil riset, jumlah keturunan Ketut di Bali terus menurun dan kini hanya sekitar empat persen dari populasi. Penurunan ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kesinambungan struktur sosial masyarakat Bali ke depan.
“Budaya tetap ada, yang berubah adalah manusianya. Kita harus hati-hati menyikapi perubahan ini agar nilai luhur tetap lestari,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk belajar dari negara maju seperti Jepang. Meski modern, Jepang tetap mampu menjaga budayanya sekaligus berupaya mengatasi penurunan angka kelahiran melalui berbagai insentif.
“Lihatlah Jepang, negara maju kini justru memberi insentif agar warganya memiliki anak karena jumlah penduduk usia produktif menurun drastis. Ini pelajaran berharga bagi kita,” tegasnya.
Melalui program beasiswa penuh bagi penyandang nama Nyoman dan Ketut ini, Bupati Adi Arnawa berharap pemerataan akses pendidikan di Badung dapat terus meningkat. Ia juga menekankan bahwa kebijakan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan budaya dan keberlanjutan demografi di Pulau Dewata.
“Ini bentuk kepedulian pemerintah agar pendidikan dapat dinikmati merata dan tidak ada yang tertinggal. Pemerintah tidak hanya mengurus infrastruktur, tetapi juga mendukung yadnya, budaya, dan pendidikan generasi muda,” tuturnya.
Program ini diharapkan menjadi langkah inovatif Pemkab Badung dalam memadukan kebijakan sosial, budaya, dan pendidikan. Dengan pendekatan tersebut, Bali diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara kemajuan pembangunan dan kelestarian identitas budayanya.(Parwata/balipost)