Salah satu bentuk kegiatan pengerjaan pembetonan jalan secara gotong royong dari dana program Sida AUM di Tabanan.(BP/istimewa)

 

TABANAN, BALIPOST.com – Program Stimulus Infrastruktur Daerah Aman Unggul Madani atau Sida AUM milik Pemerintah Kabupaten Tabanan yang diluncurkan sejak tahun 2023 masih menjadi incaran masyarakat. Tingginya animo permohonan membuat anggaran yang tersedia sebesar Rp 1,9 miliar di tahun 2025 ini belum mampu mengcover seluruhnya. Bahkan antrian permohonan sampai saat ini sudah 100 titik.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan, I Made Dedi Darma Saputra, menjelaskan hingga pertengahan tahun 2025, anggaran Rp1,9 miliar telah habis terserap, sebagian besar untuk menuntaskan sisa antrian permohonan tahun 2024 sebanyak 30 hingga 40 titik.

“Permohonan 2024 yang belum bisa terakomodasi karena keterbatasan anggaran, baru bisa dilanjutkan setelah diverifikasi ulang di tahun 2025. Rata-rata masyarakat tetap bersedia menunggu,” ujarnya, Rabu (8/10).

Baca juga:  Tahun ini Kasus HIV/AIDS Di Gianyar Tembus 1429

Kata Dedi, program Sida AUM memberikan bantuan dalam bentuk stimulan material pembangunan, seperti semen, pasir, dan koral, dengan nilai bervariasi sesuai kebutuhan dan lokasi. Nilainya berkisar antara Rp7 juta hingga Rp12 juta per titik tergantung tingkat urgensi dan volume kegiatan.

“Kita lihat fungsinya dan kebutuhan di lapangan. Karena ini sifatnya stimulan, partisipasi masyarakat dalam bentuk gotong royong menjadi faktor utama,” tambah Dedi.

Ia menegaskan, program ini tidak hanya menyasar jalan desa, tetapi juga infrastruktur irigasi dan fasilitas penunjang lainnya yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Meski begitu, proses realisasi bantuan tidak bisa langsung dilakukan begitu verifikasi selesai.

Baca juga:  Inmendagri No. 62 Atur Libur Nataru, Ini Pengetatan Pembatasan di Tempat Wisata

“Pencairan anggaran tergantung ketersediaan dana dan jadwal realisasi. Kami tetap mengutamakan asas manfaat dan pemerataan,” katanya.

Selain verifikasi administratif, tim juga melakukan survei lapangan untuk memastikan ruas jalan atau titik infrastruktur yang diusulkan tidak tumpang tindih dengan program perbaikan yang dilakukan oleh Dinas PUPRPKP melalui APBD murni.

“Kita hindari penggunaan anggaran ganda untuk satu ruas jalan. Misalnya, kalau jalan desa sudah diperbaiki lewat stimulan, maka sisanya bisa dipakai untuk menambal bahu jalan kabupaten. Jadi anggaran tetap efisien dan tepat sasaran,” jelasnya.

Dedi menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap Sida AUM menunjukkan bahwa semangat gotong royong masih kuat di tengah masyarakat Tabanan. Program ini dinilai efektif membantu mempercepat pembangunan infrastruktur kecil tanpa harus menunggu proyek besar pemerintah. “Kita terus dorong agar masyarakat ikut terlibat aktif. Pembangunan yang dilakukan bersama akan lebih berkelanjutan dan memiliki rasa memiliki,” pungkasnya.

Baca juga:  Di Karangasem, DAK Fisik Miliaran Rupiah Macet

Sebelumnya, dalam berbagai upaya pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan dan diselesaikan, Bupati Sanjaya menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan dan jajaran Dinas PU (Pekerjaan Umum) menegaskan selain program perbaikan yang dilakukan oleh Dinas PUPRPKP melalui APBD murni, program partisipatif Sida AUM akan tetap gencar dijalankan untuk kebutuhan masyarakat yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Tabanan.

Melalui pembangunan jalan dan program berkelanjutan lainnya, Sanjaya berharap seluruh masyarakat Tabanan dapat merasakan manfaat dari kemajuan infrastruktur yang pada akhirnya mendorong kesejahteraan dan kemajuan wilayah secara menyeluruh.(Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN