Seorang balita digigit anjing liar di dahinya hingga mendapat sejumlah jahitan. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – UPTD Puskeswan Kabupaten Karangasem, telah menerima laporan terkait balita IGWP (3) asal Banjar Dinas Pekandelan, Desa Culik, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem yang digigit anjing liar di bagian dahi. Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya kini tengah memburu atau melakukan penelusuran keberadaan anjing tersebut untuk diambil sampelnya.

Kepala UPTD Puskeswan Karangasem, I Ketut Suardita, Senin (6/10) mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan terkait kasus gigitan anjing liar terhadap balita tersebut. “Laporan langsung kita ditindaklanjuti, saat ini tim tengah melakukan penelusuran ke lapangan. Untuk anjingnya belum ditemukan,” ujarnya.

Baca juga:  PNS Mengeluh, Tambahan Penghasilan Belum Dibayarkan

Suardita mengatakan, penelusuran dilakukan dengan meminta keterangan dari warga setempat terkait ciri-ciri anjing yang menyerang. Serta apakah anjing tersebut ada riwayat menyerang warga lainnya atau tidak.

“Apabila petugas menemukan anjing itu, dipastikan akan diambil sampel otaknya untuk dilakukan pengujian di laboratorium apakah terinfeksi rabies atau tidak. Kalau saat ini kami belum bisa pastikan apakah anjing itu positif rabies atau tidak, karena anjingnya belum ditemukan,” katanya.

Baca juga:  Akses Jalan Twin Hill Tertutup Longsor

Dia menjelaskan, sejatinya salah satu petugasnya masih trauma pascaviral saat eliminasi induk anjing di Desa Purwa Kerthi, Kecamatan Abang. Sehingga petugas saat ini sangat hati-hati menanggapi laporan terkait serangan anjing liar.

“Petugas di lapangan ketakutan. Dijadikan pelajaran, sehingga dirinya saat ini lebih berhati-hati lagi dalam menindaklanjuti setiap laporan terkait penanganan anjing liar. Makanya, saat ini kami menunggu laporan saja,” jelasnya.

Baca juga:  Anjing Mengigit Positif Rabies, Tiga Warga Yehembang Kangin Harus Di-VAR

Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang balita berusia 3 tahun asal Banjar Dinas Pekandelan, Desa Culik, Kecamatan Abang, IGWP harus dilarikan ke RSUD Karangasem setelah digigit anjing liar di bagian dahi hingga robek.

Akibat luka itu, korban harus mendapatkan enam jahitan. Luka yang sangat berisiko tinggi, membuat bocah itu harus disuntik serum anti rabies (SAR). (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN