Petugas PMI Karangasem saat melakukan proses penyedotan air yang masih menggenangi rumah warga di Dusun Tengading, Desa Antiga. (BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Genangan air yang merendam permukiman warga di Dusun Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, telah memasuki hari ke-17, pada Jumat (26/9). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem dibantu PMI Karangasem, relawan, dan warga sekitar masih terus berjuang keras untuk melakukan proses penyedotan air tersebut agar segera surut.

Mengingat genangan cukup tinggi, proses penyedotan air membutuhkan waktu yang cukup lama. Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan, ketinggian air di rumah-rumah warga masih sekitar 30 cm. “Proses penyedotan terus kita lakukan setiap hari,” ujarnya.

Baca juga:  Pemkot Rancang Sodetan ke Laut Atasi Banjir di Pemogan

Saat ini ada tiga mesin pompa yang digunakan. Pihaknya tidak bisa memastikan sampai kapan penyedotan akan dilakukan. “Intinya kita akan usahakan supaya penyedotan dapat segera diselesaikan,” katanya.

Menurut Arimbawa, selain proses penyedotan air di permukiman warga yang masih berlangsung, proses normalisasi aliran Sungai Betel juga terus dilakukan oleh pihak BWS. Sehingga nantinya ketika turun hujan air sungai tidak lagi meluap ke permukiman warga. “Pengerukan aliran sungai masih berjalan, alat berat sedang bekerja,” katanya.

Mengingat rumah-rumah masih ada yang tergenang air sebagai dampak banjir bandang, sampai saat ini warga pemilik rumah masih mengungsi. Ada 30 KK yang masih menginap di rumah kerabatnya yang rumahnya tak terdampak banjir bandang.

Baca juga:  Khawatir Banjir Lagi, Warga Minta Segera Buatkan Sodetan Sungai Candigara Kusamba ke Yeh Banges

Sementara itu, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Karangasem, Agus Dwi Hartono mengatakan, pihaknya sebelumnya menerjunkan lima personel untuk membantu proses penyedotan air yang masih menggenangi rumah warga.

“Kemarin kita turunkan lima orang ke lokasi dengan memakai satu mesin. Untuk sekarang off dulu dan besok rencana kita operasi kembali,” kata Agus Hartono.

Ia menjelaskan, hitungan kasar luas wilayah yang masih tergenang air sekitar 5 hektare. Untuk melakukan penyedotan genangan air, pihaknya berupaya memaksimalkan dua mesin dan instalasi pipa. “Penyedotan dilakukan secara gotong royong,” jelasnya.

Baca juga:  Kios di Cempaga Kebakaran, 4 Mobil Damkar Dikerahkan

Disinggung waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan penyedotan air tersebut, Agus Hartono menegaskan, kalau situasi normal seperti saat ini, kurang lebih 5 hari untuk menunggu air surut.

Itu pun kalau tidak ada kendala-kendala teknis seperti mesin penyedot atau pipa, termasuk cuaca, yang bisa mempengaruhi proses penyedotan. “Tapi, kami upayakan agar sesegera mungkin air tersebut surut sekiranya dalam 3-4 hari ini,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN