Anggota Polres Badung saat mengcek TKP kasus WNA meninggal di kolam renang vila. (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tewasnya seorang warga negara asing (WNA) asal Australia, BJD (23) di sebuah vila di Jalan Bumbak, Kerobokan Kelod, Badung, pada Mei 2025, kembali mencuat ke permukaan. Sebab, belakangan diketahui bahwa jantung korban tidak ada saat autopsi ulang di Australia.

Terkait kasus ini, Polres Badung telah meminta keterangan dokter yang menangani korban dan masih menunggu konfirmasi dari AFP untuk menghadirkan saksi-saksi.

PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, pada Selasa (23/9), menyampaikan diketahuinya kasus ini setelah keluarga korban minta pihak rumah sakit di Australia melakukan autopsi ulang. Saat itulah diketahui jika jantung korban tidak ada.

Baca juga:  Hadiri Peringatan Maulid Nabi, Komitmen Nyata Giri Prasta Pupuk Toleransi

“Sementara tidak ada dokumen yang menjelaskan bahwa jantung korban masih di Bali, saat keluarga terima jasadnya. Rencananya pihak rumah sakit akan melaksanakan konferensi pers mengenai tidak adanya jantung korban di jasadnya,” ujarnya Aiptu Ayu.

Menindaklanjuti kasus ini, anggota Satreskrim Polres Badung memintai keterangan dokter berinisial Nl. Sedangkan untuk saksi Bl dan dua perempuan WNA masih menunggu konfirmasi dari pihak AFP agar bisa dihadirkan ke Polres Badung. Saat ini penyidik minta bantuan AFP.

Sedangkan pihak RS saat korban dibawa ke sana setelah ditemukan meninggal hanya melakukan pemeriksaan awal dan menyatakan meninggal. Selanjutnya dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca juga:  Empat Pesatakan Non Aktif Diperiksa Penyidik Tipikor Polres

Perlu diketahui, warga di seputaran villa di Jalan Bumbak, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, geger lantaran korban ditemukan meninggal di kolam, pada Senin, 26 Mei 2025.

Saat itu, Wayan Agus Ariana (34)  menerima pesan suara dari manager vila, Irvan Awaludin jika ada tamu meninggal. Agus disuruh mengecek ke tempat kejadia perkara (TKP).

Pukul 12.40 WITA, Agus tiba di TKP dan melihat Irvan bersama lima petugas medis di sana. Saat itu, ia melihat korban di atas meja terlentang, tidak menggunakan baju dan mengenakan celana pendek.

Baca juga:  Gubernur Koster : Teluk Benoa Itu Tidak Bisa Direklamasi

Setelah itu, Irvan menghubungi Baily untuk datang ke TKP. Keterangan saudara korban,  CDC mengaku tahu korban meninggal setelah melihat postingan media sosial pamannya.

Saat berada di vila, korban bersama Bl dan dua perempuan sempat minum-minum di dekat kolam renang. Selanjutnya Bl duluan ke kamar, sedangkan korban bersama dua perempuan itu masih di areal kolam renang. Keesokan paginya Bl menemukan korban mengapung di kolam. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN