
BANGLI, BALIPOST.com – Di balik capaian Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Bangli yang terus meningkat, Wakil Bupati I Wayan Diar menyoroti masih rendahnya tingkat partisipasi dari seluruh unit kerja di lingkungan Pemkab Bangli.
Disebutkan berdasarkan data Innovations Government Award (IGA) 2025, hanya 68 dari 317 perangkat daerah/ unit kerja (21,45 persen) yang telah melaporkan inovasinya. “Data ini mengindikasikan bahwa tingkat partisipasi kita masih sangat rendah,” ujar I Wayan Diar dalam Webinar Pengembangan Inovasi Daerah, Selasa (23/9).
Diar mengatakan jika 50 persen lebih OPD dan unit kerja telah berpartisipasi, menurutnya tidak sulit mewujudkan Bangli sebagai kabupaten terinovatif. Diar pun menekankan bahwa inovasi tidak harus selalu berupa teknologi canggih atau berbiaya besar. Inovasi bisa dimulai dari perubahan cara kerja, penyederhanaan prosedur, hingga kolaborasi lintas sektor yang efektif. “Yang terpenting adalah adanya komitmen dan semangat untuk terus berinovasi,” katanya.
Diar meminta seluruh OPD, unit kerja, BUMD, puskesmas, kelurahan/desa, serta sekolah di Bangli untuk mengintensifkan dan memperluas upaya pengembangan inovasi. “Saya tekankan kembali, agar Bangli benar-benar menjadi kabupaten terinovatif,” tegas Diar.
Sementara itu Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Bangli I Nengah Wikrama memaparkan perkembangan positif Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Bangli. Disebutkan bahwa dari tahun 2022 hingga 2024, IID meningkat signifikan dari 36,51 menjadi 63,33. Kenaikan ini mengantar Bangli meraih kategori Sangat Inovatif secara nasional, dengan peringkat ke-54 dan posisi ketiga di tingkat provinsi. Jumlah inovasi yang dilaporkan juga melonjak drastis, dari 7 inovasi di tahun 2022 menjadi 53 inovasi di tahun 2024.
Pada tahun 2025, berdasarkan perhitungan mandiri, IID diperkirakan akan naik lagi menjadi 73,96 dengan total 106 inovasi, yang menunjukkan konsistensi Bangli dalam kategori Sangat Inovatif. (Dayu Swasrina/Balipost)