
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tim P2DD (Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) Klungkung, diminta mempercepat akselerasi transaksi digital, baik dari sektor belanja daerah maupun pendapatan daerah. Hal ini cukup krusial, untuk bisa mengatasi sorotan terhadap ragam kebocoran. Selain itu, seluruh anggota TP2DD Klungkung harus bergerak bersama-sama untuk membangun ekosistem transaksi digital yang memberikan kemudahan layanan dari pemerintah kepada masyarakat.
Plt. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Klungkung, Dewa Darmawan, Senin (22/9) mengatakan, pertemuan itu untuk merumuskan langkah kerja tim dalam meningkatkan kinerja transaksi non tunai. Selain itu, juga sebagai tindak lanjut atas roadmap Blueprint Digital Island Nusa Lembongan. “Kami ingin seluruh anggota TP2DD Klungkung bergerak untuk membangun ekosistem transaksi digital yang akan memberikan kemudahan layanan dari pemerintah kepada masyarakat,” katanya.
Dia juga ingin mempercepat pelaksanaan digitalisasi di Kabupaten Klungkung, baik dari sektor belanja daerah maupun pendapatan daerah. Roadmap Blueprint Digital Island Nusa Lembongan, juga harus didukung dari berbagai sektor, untuk memberikan dukungan layanan yang praktis, dalam menjadikan Pulau Lembongan menjadi tujuan wisata yang berkelanjutan. Sehingga, dalam pertemuan ini, Tim P2DD mendapatkan arahan dan diskusi strategis terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan. Seperti memperluas digitalisasi di berbagai sektor, termasuk optimalisasi penggunaan QRIS, transaksi non-tunai, serta pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung pembangunan daerah.
Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, menekankan penerapan digitalisasi ini, tentu agar bisa meningkatkan PAD di Kabupaten Klungkung. Karena proses pengelolaan keuangan menjadi transparan di setiap transaksi. Ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mengurangi kebocoran-kebocoran dalam penerimaan daerah yang berdampak pada peningkatan PAD yang signifikan.
“Tim P2DD ini agar benar-benar action. Jangan hanya sebatas bertemu, tetapi langsung bergerak agar memberikan dampak yang positif kepada masyarakat. Konsep digitalisasi dalam potensi-potensi wisata yang ada khususnya di Nusa Penida juga harus dioptimalkan jangan sampai ada yang tercecer,” tegasnya.
Dia berharap upaya ini memicu terciptanya sinergi antara pemerintah daerah, perbankan, dan seluruh stakeholder terkait untuk mewujudkan Klungkung yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. (Bagiarta/balipost)