DENPASAR, BALIPOST.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Denpasar mengeluhkan lambatnya pembaruan perolehan medali dalam klasemen sementara Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali. Kondisi ini dinilai merugikan, terutama dari sisi psikologis atlet.
Keluhan ini disampaikan Ketua Umum KONI Kota Denpasar, Putu Yudiatmika, Sabtu (13/9).
Ia mengungkapkan bahwa data yang ditampilkan tidak akurat dan tidak sesuai dengan perolehan riil di lapangan. Sebagai contoh, Yudiatmika menyebutkan, tim panahan Denpasar berhasil meraih tiga medali emas.
Namun, data yang diperbarui oleh KONI Bali hanya mencatat satu medali emas. “Secara psikologis, ini sangat mengganggu,” tegasnya.
Menurut Yudiatmika, jika ketiga medali emas tersebut di-update, Denpasar seharusnya menempati posisi puncak perolehan medali, di atas Kabupaten Badung. “Namun, karena hanya satu emas yang tercatat, jumlah medali emas kami menjadi sama dengan Badung,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Yudiatmika mengaku sudah menanyakan penyebabnya. Ia mendapat penjelasan bahwa ada kemungkinan petugas kelelahan atau batas waktu penyetoran data dari cabang olahraga (cabor) adalah pukul 18.00 WITA.
Namun, ia mempertanyakan mengapa data panahan tidak diperbarui secara keseluruhan. Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa keterlambatan tersebut disengaja agar perolehan medali Denpasar tidak melampaui Badung.
Meski begitu, Yudiatmika menolak untuk berpikir negatif. Ia tetap mengapresiasi kinerja tim IT KONI Bali yang sebelumnya dikenal cepat dan akurat dalam Porprov tahun-tahun sebelumnya.
Ia berharap, ke depannya KONI Bali dan tim IT dapat bekerja lebih baik dengan memperbarui data medali secara lebih cepat, akurat, dan sesuai dengan laporan yang diserahkan oleh Technical Delegate (TD) setiap cabang olahraga. (Suka Adnyana/balipost)
