Tangkapan layar Pasar Kumbasari kebanjiran sebagai dampak hujan yang berlangsung sejak Selasa (9/9). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan yang terjadi sejak Selasa (9/9) hingga Rabu (10/9), menyebabkan kawasan Pasar Badung dan Kumbasari kebanjiran. Banjir di kawasan ini dipicu meluapnya air Tukad Badung.

Kepala Pasar Badung, AA Ngurah Wijaya Kusuma mengatakan, ada ratusan pedagang yang terdampak meluapnya Tukad Badung, terutama pedagang di pelataran. “Termasuk pedagang di kuliner, kira-kira seratusan,” ujarnya.

Mengingat pedagang pelataran banyak yang berjualan sejak dini hari, maka ketika banjir terjadi, mereka mulai berkemas. “Kondisi pedagang aman karena mereka sudah mulai berkemas,” ujarnya.

Baca juga:  Polda Bali Dukung Putusan MK tentang Ketidaknetralan TNI-Polri Diancam Pidana

Air masuk ke basement 1 dan 2 hingga. Kendaraan di dalam basement juga terendam. Namun, ia belum memastikan jumlahnya. “Ketinggian air sudah tinggi sekali,” ujarnya

Sementara, pedagang di dalam gedung sebagian buka namun kebanyakan tidak buka karena listrik padam. Akibat meluapnya Tukad Badung, ada gardu listrik yang terendam sehingga PLN mematikan aliran listrik. Namun, dampaknya dirasakan pedagang di dalam gedung berjualan tanpa penerangan. “Listrik sudah mati total karena gardu tenggelam kena air,” ujarnya. Hingga saat ini timnya tengah berupaya menangani situasi.

Baca juga:  Bedah dan Rehab Rumah di Klungkung Ditargetkan Tuntas 2020

Selain di Pasar Badung, banjir terjadi di sejumlah titik permukiman dan ruas jalan. Salah satunya di Perumahan Pesona Kartika, Tohpati, Banjar Kertajiwa Desa Kesiman Kertalangu, Dentim.

Berdasarkan informasi warga, sekitar pukul 03.30 WITA telah terjadi banjir akibat curah hujan tinggi. Adapun rumah yang terdampak banjir dari Blok A sebanyak 3 rumah, Blok C sebanyak 10 rumah Blok D dan E semua terendam banjir sekitar 18 rumah. Kerugian belum dapat dipastikan.

Baca juga:  Wisman Berlibur di Bali Belum Terdampak Ketegangan di Timur Tengah

Berdasarkan keterangan Dinas PUPR Denpasar, tim dinas tersebut sedang melakukan penanganan banjir. Penanganan dilakukan berdasarkan aduan dari masyarakat.

Penyebab banjir adalah kondisi air di sungai atau akhir pembuangan air mengalami debit yang tinggi sehingga air di kawasan permukiman sulit untuk keluar. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN