
DENPASAR, BALIPOST.com – Ala ayuning dewasa dalam tradisi Bali adalah penentuan hari yang dilihat cocok (ayu) atau kurang cocok (ala) untuk melakukan aktivitas tertentu. Penentuan hari ini memperhitungkan kombinasi sistem penanggalan tradisional seperti wuku, sasih, panglong, dan alahing dewasa (prioritas hari). Semakin rendah nilai alahing dewasa, semakin kuat atau lebih utama hari tersebut dipandang .
Pada hari ini, 3 September 2025, berikut ala ayuning dewasa-nya dikutip dari kalenderbali.org:
Sebagai catatan, meski kalender memberikan panduan ini, untuk keperluan ritual adat atau keputusan penting seperti pernikahan, umumnya masih disarankan untuk berkonsultasi dengan pemangku adat setempat agar sesuai konteks spiritual dan lokal.
Carik Walangati
Tidak baik untuk pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben, dan membangun rumah.
Catur Laba
Baik untuk bepergian ke arah utara, dan melaksanakan upacara Manusa Yadnya maupun Pitra Yadnya.
Geni Rawana
Baik untuk pekerjaan yang berkaitan dengan api, tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, atau bercocok tanam.
Kajeng Kipkipan
Baik untuk membuat dungki (keranjang kecil tempat ikan).
Kajeng Rendetan
Baik untuk menanam tumbuhan yang berbuah.
Kala Gumarang Munggah
Baik untuk melakukan upacara Bhuta Yadnya, tidak baik untuk menanam sirih atau tembakau.
Kala Isinan
Baik untuk mulai belajar, serta membuat lemari atau gudang.
Kala Mereng
Tidak baik untuk bercocok tanam.
Kala Sor
Tidak baik untuk pekerjaan yang berkaitan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, atau membuat terowongan.
Pepedan
Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.
Salah Wadi
Tidak baik untuk Manusa Yadnya seperti wiwaha, potong rambut, dan mapandes maupun Pitra Yadnya seperti penguburan, ngaben, nyekah, dan ngasti. (Dedy Sumarthana/balipost)