
TABANAN, BALIPOST.com – Upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi di Kabupaten Tabanan kembali digencarkan. Sejak Rabu (20/8), Dinas Pertanian Tabanan melalui Bidang Peternakan mulai melaksanakan vaksinasi PMK tahap kedua dengan alokasi 2.500 dosis yang akan menyasar tiga kecamatan, yakni Baturiti, Kerambitan, dan Selemadeg Timur.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Tabanan, drh. Gede Eka Parta Ariana, mengatakan vaksinasi tahap kedua diawali di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, dengan jumlah sapi tervaksinasi mencapai 524 ekor.
“Benar, vaksinasi tahap dua sudah mulai dilakukan sejak Rabu kemarin. Kegiatan ini diawali di Desa Antapan, Baturiti, dan akan terus berlanjut menyasar kecamatan lainnya,” jelasnya, Kamis (21/8).
Eka menambahkan, dengan stok 2.500 dosis vaksin, proses vaksinasi tahap kedua ini diperkirakan akan selesai hingga akhir Agustus 2025. Pemberian vaksin melibatkan tim medis dari pusat kesehatan hewan (puskeswan) di masing-masing kecamatan.
“Sejauh ini vaksinasi berjalan lancar tanpa kendala di lapangan. Bahkan, antusiasme para peternak cukup tinggi dalam mengikuti program ini,” ucapnya.
Selain fokus pada vaksinasi tahap kedua, Eka juga menyampaikan untuk capaian vaksinasi PMK tahap pertama yang sudah terlaksana sebelumnya. Dari total populasi 39.329 ekor sapi yang tersebar di 10 kecamatan, tercatat 10.975 ekor sapi sudah tervaksin.
Kecamatan Marga mencatat capaian tertinggi dengan 2.465 ekor sapi, disusul Selemadeg Timur dengan 1.645 ekor sapi, dan Baturiti sebanyak 1.535 ekor sapi. Sementara, capaian terendah berada di Kecamatan Pupuan yang hanya 94 ekor sapi.
“Capaian ini tidak lepas dari kerja sama yang solid antara petugas dan para peternak yang semakin sadar akan pentingnya pencegahan PMK. Vaksinasi ini menjadi langkah utama untuk memutus mata rantai penularan sekaligus meningkatkan imunitas ternak,” ujarnya.
Ia menegaskan, Dinas Pertanian juga terus melakukan sosialisasi ke desa-desa untuk mendorong peternak menjaga sanitasi kandang, memperhatikan pakan, dan segera melapor jika ada gejala PMK.
“Target kami seluruh populasi sapi tervaksin sesuai jadwal sehingga risiko penyebaran PMK dapat ditekan seminimal mungkin,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)