
MANGUPURA, BALIPOST.com – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendukung penuh rencana Pemerintah Kabupaten Badung untuk memanfaatkan water taxi sebagai moda transportasi. Dukungan ini disampaikan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung.
Fraksi terbesar di DPRD Badung itu menilai, langkah pemerintah patut diapresiasi, mengingat transportasi darat di wilayah Badung kerap padat. Kehadiran water taxi atau taksi laut diyakini bisa menjadi solusi efektif dalam mengurai kemacetan, sekaligus memberi nilai tambah bagi sektor pariwisata.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Badung, Made Ponda Wirawan, pada Minggu (17/8), menegaskan pentingnya menghadirkan transportasi alternatif. Menurutnya, jalur laut dari Bandara Ngurah Rai menuju Canggu dan Kuta Utara merupakan kawasan vital pariwisata yang rawan macet.
“Perlu adanya penyediaan transportasi alternatif untuk mengurangi dampak kemacetan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pemerintah Kabupaten Badung agar menyiapkan transportasi laut atau taksi laut,” katanya.
Politisi asal Mambal, Abiansemal itu juga menambahkan, bila terealisasi, taksi laut berpotensi menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. “Mengingat kota-kota maju juga sudah menerapkan hal itu (taksi laut), sehingga perlu dilakukan kajian,” imbuhnya.
Sebelumnya, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa menyebut, pihaknya tengah melakukan kajian perbandingan dengan kota-kota internasional yang sudah lebih dulu memiliki moda transportasi air. “Kalau kita lihat secara faktual kondisi darat kita dimana-mana terjadi kemacetan. Untuk semua potensi kita akan manfaatkan termasuk laut,” ujarnya.
Adi Arnawa menegaskan, membangun jalan layang di Badung sangat sulit diwujudkan. Karena itu, transportasi laut menjadi pilihan realistis yang akan terus didorong. Ia juga mengungkapkan bahwa pihak Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) sudah pernah membahas rencana ini bersama Pemkab Badung.
“Memang ASDP sudah pernah bertemu. Kita juga tidak mau sekadar asal buat water taxi. Bagaimanapun juga kita harus menjaga, jangan sampai kesannya kurang bagus,” tegasnya.
Menurutnya, taksi laut tidak hanya menjadi solusi mobilitas dari Bandara ke kawasan Kuta, Seminyak, dan Canggu, tapi juga bisa diperluas ke destinasi lain seperti Pandawa, Melasti, Suluban, hingga Sanur. Dengan begitu, wisatawan memiliki alternatif perjalanan selain jalur darat yang rawan macet.
Inspirasi pengembangan taksi laut ini, kata Adi Arnawa, datang dari kota Sydney, Australia, yang sukses menjadikan transportasi laut sebagai moda unggulan sekaligus daya tarik wisata. (Parwata/balipost)