Polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian. (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga di Dusun Penaga, Desa Landih, Bangli, dikejutkan dengan penemuan sesosok pria yang tewas di sebuah kebun jeruk pada Selasa (13/8).

Korban berinisial IWW (25) asal Karangasem itu diduga nekat mengakhiri hidupnya karena masalah asmara.

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh I Wayan Budiasa, pemilik kebun. Ia yang saat itu hendak mencari rumput sekitar pukul 09.00 WITA melihat dari kejauhan ada seseorang berdiri di kebun jeruknya.

Baca juga:  Tabrakan Beruntun di Depan GWK, Korban Tewas Disantuni Rp 50 Juta

Awalnya, Budiasa tidak menaruh curiga dan mengira orang tersebut sedang buang air kecil. Namun, beberapa menit kemudian, ia melihat orang itu masih berada di posisi yang sama.

Merasa penasaran, Budiasa pun mendekat. Betapa terkejutnya ia mendapati orang tersebut ternyata tergantung di pohon jeruk. Melihat hal tersebut, Budiasa segera memanggil warga setempat untuk memberitahukan hal itu.

Pihak kepolisian yang mendapat laporan itu mendatangi lokasi kejadian. Kapolsek Bangli Kompol I Dewa Made Suryatmaja dikonfirmasi mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca juga:  Lima Siswa SMP Bangli Raih Nilai UN Sempurna

Petugas menemukan bekas jeratan berbentuk huruf V di leher korban. Kondisi korban sudah mengalami kaku mayat, diperkirakan meninggal lebih dari tiga jam sebelum ditemukan.

“Dari TKP, kami telah mengamankan barang bukti berupa tali celana, tas punggung, dan ponsel milik korban,” kata Suryatmaja.

Berdasarkan hasil penyelidikan, motif yang melatarbelakangi korban bunuh diri diduga karena masalah asmara. Sebelum kejadian, korban diketahui bertengkar melalui WhatsApp dengan pacarnya.

Baca juga:  Baru 3 Bulan Cerai dari Istri, Pria Ditemukan Tak Bernyawa oleh Ibunya

Pada Selasa malam, korban sempat mendatangi sang pacar. Setelah bertemu, korban pergi menggunakan sepeda motor kemudian menghubungi pacarnya dan mengatakan “Selamat Tinggal” sebelum akhirnya ditemukan tewas.

“Keluarga korban telah menerima kematian korban dengan ikhlas dan menolak dilakukan autopsi, dengan membuat surat pernyataan terlampir,” jelas Suryatmaja. (Dayu Swasrina/Balipost)

 

BAGIKAN