
DENPASAR, BALIPOST.com – Peristiwa terbaliknya fast boat Bali Dolphin Cruise 2 di perairan Pelabuhan Sanur memasuki babak baru.
Keluarga dari 3 korban meninggal dalam insiden ini melaporkan nakhoda kapal, Kadek Ariawan, ke Polda Bali. Bahkan, penyidik Ditpolairud Polda Bali telah menaikan kasus ini ke tahap penyidikan.
Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko, Selasa (12/8) menjelaskan pihaknya telah menerima laporan dari pihak tiga korban meninggal dunia. Selain itu telah diperiksa 13 saksi-saksi dari kru kapal, korban, masyarakat dan instansi terkait.
“Dari 13 saksi-saksi yang diperiksa tersebut prosesnya dinaikan ke tahap penyidikan dan nakhoda kapal (Ariawan) sebagai terlapor,” ujarnya.
Status terlapor tersebut disandang Ariawan yang diduga lalai sehingga terjadi peristiwa tersebut. Namun penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menetap status tersangka.
“Jadi statusnya (Ariawan) sebagai terlapor. Kalau sudah dilakukan gelar perkara baru bisa ditentukan siapa tersangkanya. Mungkin saja jumlahnya lebih dari satu,” kata mantan Kapolsek Denpasar Selatan ini.
AKBP Nanang menyampaikan Direktur Polairud memerintahkan anggotanya melakukan pemeriksaan semua kapal yang ada di Bali, terutama laik atau tidak beroperasi. Pemeriksaan itu menyangkut surat dokumen, operasional dan lainnya. “Saat ini sedang dilakukan pendataan,” tutupnya.
Seperti diberitakan fast boat Bali Dolphin Cruise 2 dihantam ombak hingga terbalik di perairan Sanur, tepatnya utara pelabuhan, Selasa (5/8) pukul 15.15 WITA. Peristiwa ini menyebabkan dua warga negara Tiongkok meninggal dunia, yaitu Shio Guo Hong (20) dan Hanqing Yu (37).
Mereka meninggal di TKP dan jasadnya dievakuasi ke Rumah Sakit Bali Mandara, Sanur. Sedangkan ABK fast boat tersebut, I Kadek Adi Jaya Dinata (23), Rabu (6/8) ditemukan meninggal di Pantai Padanggalak, Denpasar Timur.
Boat tersebut mengangkut 80 orang, terdiri dari 75 penumpang dan lima ABK. Dari 75 penumpang tersebut, 73 WNA dan dua WNI. Korban WNA berkebangsaan Tiongkok, Amerika, Australia, Inggris, Polandia, Hungaria, Yunani, Jepang, India, Italia, Prancis, Singapura, dan Korea Selatan.
Boat tersebut datang dari Nusa Penida dan hendak berlabuh di Pelabuhan Sanur. Lokasi kejadian berada 50 hingga 100 meter dari alur layar, tepatnya di buoy (pelampung navigasi) merah dan hijau yang merupakan alur masuk Pelabuhan Sanur. (Kerta Negara/balipost)