Kondisi TPA Suwung (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Produksi sampah di 16 unit pasar di bawah Perumda Pasar Sewakadarma sebayak 20 meter kubik per harinya. Dengan adanya pengetatan sampah masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung, beberapa skema pengelolaan sampah di pasar telah disiapkan.

Kabag Kebersihan Perumda Pasar Sewakadarma Gusti Made Estuasa, Minggu (20/8) mengatakan, pihaknya di bagian kebersihan pasar telah mengambil langkah -lanhkah awal. Diantaranya, menginstruksikan membuat teba modern di setiap pasar. Setiap unit pasar juga diharuskan membuat eco enzyme.

Baca juga:  Ciptakan Pariwisata Berkelanjutan, Bali Harus Tuntaskan Persoalan Sampah

“Kami juga memberikan arahan baik langsung maupun lewat pengeras suara kepada pedagang dan pengunjung sesuai Pergub Bali nomor 97 tahun 2018 dan Perwali Denpasar nomor 36 tahun 2018,” ujarnya.

Pedagang wajib memiliki tas ramah lingkungan untuk melayani pembeli. Sementara pengunjung atau pembeli juga diberikan pemahaman agar berbelanja ke pasar membawa tas ramah lingkungan dari rumah. Hal itu langkah awal untuk mengurangi timbulan sampah plastik dan pengurangan sampah ke TPA Suwung.

Baca juga:  Pantai Teluk Gilimanuk Dipenuhi Sampah Kiriman

Selain itu yang terpenting adalah pemilahan. Pedagang usai berjualan diharapkan dapat memilah sampahnya sebelum dibuang ke pengelola kebersihan pasar.

Ia mengaku belum menargetkan pengurangan sampah ke TPA Suwung karena masih fokus pada perubahan mindset pedagang dan pembeli. “Target belum bisa dipastikan karena ini baru berjalan efektif 1 minggu,” tandasnya.

Sambil memperbaiki mindset, pengelola kebersihan pasar juga berharap, pemerintah memberikan ijin operasional incenerator. “Kalau ada izin, satu-satunya cara mempercepat proses pengelolaan sampah, paling dengan incenerator. Hanya saja ijinnya sangat panjang, perlu proses,” tukasnya.

Baca juga:  Digerebek Kasus Prostitusi, Dua WN Rusia Diadili

Keenam belas pasar di bawah Perumda Pasar Sewakadarma yaitu, Pasar Ketapian, Graha Yowana Suci, Abiantimbul, Badung, Cokroaminoto, Kreneng, Asoka, Sanglah, Kumbasari pagi, Kumbasari malam, Gunung Agung utara, Gunung Agung malam, Lokitasari, Pidada, Satrya, Anyar Sari. (Citta Maya/Balipost)

 

BAGIKAN