Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kanan) saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (27/2/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memastikan kasus tewasnya diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), diselidiki secara mendalam.

Pernyataan itu untuk menanggapi adanya dorongan dari anggota DPR RI yang meminta Polri untuk mengusut tuntas kasus kematian diplomat muda tersebut.

“Diminta atau tidak diminta, Polri tentunya akan melakukan penyelidikan mendalam,” kata Kapolri di Jakarta, Jumat (11/7).

Baca juga:  Gandeng Oona, Bali TV Bisa Ditonton Lewat HP

Dikutip dari Kantor Berita Antara, proses penyelidikan kasus ini telah diambil alih oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Kapolri memastikan, apabila nantinya telah ditemukan bukti-bukti yang cukup, dirinya menginstruksikan anggota untuk menangani kasus ini secara maksimal.

“Apabila sudah kami temukan bukti-bukti, saya minta untuk anggota juga bergerak maksimal agar bisa segera terungkap dan (kasus ini) memang ditunggu oleh publik,” ucapnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto mengatakan bahwa Polda Metro Jaya bakal bergerak cepat dan menargetkan penyelidikan kasus tewasnya ADP.

Baca juga:  BNN-PDEA Sepakat Cegah Penyelundupan Narkotika di Perbatasan

Karyoto menyebutkan ada sejumlah bukti yang perlu dipelajari oleh forensik, baik itu kamera pengawas (CCTV), hasil autopsi dan juga termasuk digital.

“Digital itu dari laptop dan lain-lain, nanti dari forensik barangkali membuka ponsel bisa di-trace, kemana, jam berapa, dia berhubungan dengan siapa,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Menteng Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Rezha Rahandi mengatakan bahwa korban ADP ditemukan tewas di sebuah indekos dengan kondisi kepala terlilit lakban (8/7).

Baca juga:  Kapolri Sudah Kantongi Pengambil CCTV di Rumdin Ferdy Sambo

Korban ditemukan oleh penjaga indekos yang berada di lokasi kejadian.

Jenazah korban juga telah diautopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diketahui penyebab kematiannya. (kmb/balipost)

BAGIKAN