Ilustrasi. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Belakangan ini sejumlah upaya penipuan mengatasnamakan penjabat Jembrana, mulai camat hingga bupati, marak. Penipuan melalui daring ini memanfaatkan momen aktivitas Pemkab Jembrana.

Sebelumnya oknum mengaku Kasatpol PP Jembrana menyasar calon korban para pengusaha yang usahanya disegel. Nama Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan juga dicatut penipu dengan modus yang hampir mirip.

Belakangan, momen mutasi yang digelar, Senin (30/6), dengan sejumlah jabatan baru juga dijadikan modus penipuan. Informasi yang dihimpun, Rabu (2/7), momen pergantian penjabat camat dimanfaatkan oknum dengan menyasar calon korbannya, pegawai di lingkup kantor camat tersebut.

Baca juga:  Jelang Pilkada, Kapolresta Undang Ketua KPU

Modusnya, penipu menghubungi nomor ponsel calon korban yang merupakan staf kecamatan. Lalu mengaku camat baru, dan minta mengirimkan uang untuk keperluan di awal menjabat. “Penipu mengaku camat yang baru, dan meminta agar mengirimkan uang operasional untuk camat baru tersebut,” kata salah seorang pegawai.

Namun, untungnya dari koordinasi antarstaf di kecamatan akhirnya penipu gagal mendapatkan uang. Sebab, setelah dikonfirmasi, nomor tersebut bukan nomor camat yang menjabat.

Baca juga:  Buntut Kericuhan Berdarah, Satpol PP Badung Segel Warung Madu

Sebelumnya, upaya penipuan mencatut nama Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan juga sempat terjadi. Aksi penyegelan yang dilakukan di salah satu usaha tambak, dimanfaatkan penipu menghubungi pengelola usaha dengan mengaku bupati.

Untuk meyakinkan korban, penipu mencantumkan foto profil akun whatsapp yang digunakan menghubungi dengan foto Bupati I Made Kembang Hartawan.

Bupati Kembang sebelumnya menegaskan nomor yang digunakan itu bukan nomor miliknya dan dipastikan penipuan. Selama ini, Bupati Kembang mengungkapkan nomor yang digunakan hanya satu dan sudah dari tahun 1999 sampai hari ini.

Baca juga:  Belum Tetapkan Tersangka, Komplotan Penyiksa WN Ukraina Bukan Interpol

Karenanya, Bupati Kembang mengimbau kepada seluruh pelaku usaha, khususnya di sektor perikanan dan tambak, untuk tidak menanggapi atau memenuhi permintaan mencurigakan yang mengatasnamakan pejabat daerah, baik melalui pesan singkat, telepon, maupun media sosial.

“Saya menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk modus penipuan. Apalagi modus penipuan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan embel embel minta imbalan,”ungkapnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN