
TABANAN, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Selemadeg, Tabanan, berdampak serius pada infrastruktur jalan.
Trotoar di jalur nasional Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di dekat Pasar Bajera, Desa Selemadeg, jebol cukup parah akibat terkikis aliran air.
Untuk mencegah kemacetan dan kecelakaan, aparat kepolisian terpaksa menerapkan sistem buka-tutup, khususnya bagi kendaraan bermuatan berat.
Kapolsek Selemadeg, Kompol I Wayan Suastika, saat dikonfirmasi, mengungkapkan kerusakan tersebut sudah mulai terlihat sejak Kamis (19/6).
“Awalnya trotoar hanya sedikit amblas, tapi karena di bawahnya terdapat saluran air yang terus tergerus hujan, kerusakannya makin meluas. Saat ini sistem buka-tutup kami terapkan untuk mengantisipasi risiko kendaraan berat melintas,” jelasnya, Kamis (26/6).
Sementara itu, Camat Selemadeg, I Wayan Budhiarsana menambahkan, kerusakan bermula dari saluran air yang tersumbat pada Kamis (19/6). Keesokan harinya, Jumat (20/6), juga telah dilakukan upaya pembersihan.
Namun hujan dengan intensitas tinggi belakangan ini membuat gorong-gorong di bawah trotoar runtuh dan tidak mampu menahan beban di atasnya.
“Air sempat naik sampai ke rumah warga. Setelah kami cek, ternyata gorong-gorongnya sudah jebol total. Material penunjang sudah runtuh,” ungkap Budhiarsana.
Karena trotoar berada di jalur nasional, penanganan kerusakan menjadi kewenangan Balai Jalan Nasional. Menurut Budhiarsana, koordinasi sudah dilakukan dan tim dari balai telah turun melakukan pengecekan dua hari sebelumnya.
“Informasi terakhir, tim dari Balai Jalan Nasional juga akan kembali turun hari ini untuk tindak lanjut,” katanya.
Pihak kecamatan juga telah mengimbau masyarakat, khususnya yang beraktivitas ke Pasar Bajera, agar tidak mendekat ke lokasi kerusakan.
“Kami sudah minta Perbekel menyampaikan kepada warga agar lebih berhati-hati. Wilayah yang rusak cukup rawan dilalui pejalan kaki maupun kendaraan,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)