Warga binaan Lapas Tabanan mengikuti skrining guna mencegah TBC. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan tertutup, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan melakukan skrining Tuberkulosis (TBC) secara menyeluruh kepada ratusan warga binaan, Senin (16/6). Kegiatan ini menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabanan serta tiga Puskesmas di Tabanan.

Kepala Lapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, menegaskan bahwa layanan kesehatan merupakan hak dasar setiap Warga Binaan yang harus dipenuhi. Terlebih, kondisi hunian padat seperti di Lapas sangat rentan terhadap penyebaran penyakit menular seperti TBC.

Baca juga:  RSUP Sanglah Tambah Ruang Isolasi

“Jika ada satu saja yang terpapar, risiko penyebaran sangat tinggi. Karena itu, skrining seperti ini menjadi langkah penting dalam pencegahan dini,” ujarnya.

Skrining dilakukan menggunakan metode deteksi gejala serta Tuberculin Skin Test (TST), menyasar 210 orang Warga Binaan dan enam petugas Lapas. Untuk memastikan hasil yang lebih akurat, sebagian juga menjalani pemeriksaan dengan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Sementara itu, Kepala Sub Seksi Perawatan, I Gede Komang Werdi, menjelaskan kegiatan skrining ini kolaborasi aktif antara Lapas dan para pemangku kepentingan bidang kesehatan.

Baca juga:  Bupati Suwirta Berikan Bantuan Kursi Roda ke Nenek Ini

“Kami menggandeng Dinkes Tabanan serta tiga Puskesmas untuk membantu proses skrining. Ini bentuk sinergi yang kami bangun agar deteksi dini penyakit menular bisa dilakukan dengan optimal,” katanya.

Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Tabanan, Gede Ngurah Upadana menyebutkan Lapas merupakan salah satu lokasi dengan kerentanan tinggi terhadap TBC, sehingga perlu menjadi perhatian dalam program nasional eliminasi TBC.

Baca juga:  Patung Misterius Berwujud Pendeta Hindu Gegerkan Warga di Perancak

“Kami berharap skrining ini bisa menekan potensi penularan. Pencegahan lebih baik daripada penanganan, apalagi untuk penyakit yang penularannya lewat udara seperti TBC,” ucapnya.

Skrining akan terus dilakukan secara berkala sebagai langkah deteksi dan penanganan dini terhadap penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan. Selain juta mendukung program nasional Indonesia bebas TBC pada 2030. (Puspawati/Balipost)

BAGIKAN