Wagub Badung, Giri Prasta mengomentari soal kericuhan di arena tajen, Songan, Kintamani yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kericuhan yang terjadi di arena sabung ayam di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kintamani yang menelan korban jiwa menuai komentar dari Wakil Gubernur (Wagub) Bali, I Nyoman Giri Prasta.

Ia mengaku sangat menyayangkan peristiwa itu. “Kami menyayangkan sekali itu (kericuhan,red) bisa terjadi. Dan semoga ini kali pertama yang terjadi dan tidak terulang lagi,” tegas Giri Prasta seusai mengikuti Rapat Paripurna ke-17 DPRD Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Senin (16/6).

Baca juga:  Nasional Masih Tambah Seratusan Kasus COVID-19

Atas kejadian ini, Giri Prasta mengajak krama Bali untuk memperkuat konsep menyama braya yang ada di Bali. Di samping juga saling mengawasi antar sesama di Bali. Apalagi jika ditemukan teman atau rekan dalam keadaan mabuk karena pengaruh alkohol.

“Kami hanya khawatir satu, pengaruh alkohol karena diluar daripada nalar, kesabaran dan emosi yang amat sangat tidak bisa dikendalikan. Semoga ke depan kita saling mengawasi antar teman antar rekan siapapun yang ada di Bali ini,” tandasnya.

Baca juga:  Sejak SE "Exemption" Diberlakukan, Segini Jumlah Pelaku Perjalanannya Selama Sepekan di Bandara Ngurah Rai

Ditanya terkait apakah tajen akan ditutup pasca kejadian ini, Mantan Bupati Badung 2 periode ini belum menjawabnya.

Sebelumnya, kericuhan terjadi di arena tajen yang berlokasi di Desa Songan, Kintamani pada Sabtu (14/6). Dalam kericuhan itu, Komang Alam Sutawan meninggal karena luka sajam. Selain itu terdapat 2 korban luka-luka akibat kericuhan ini. Salah satunya, Jro Luwes yang diduga pelaku penganiayaan Komang Alam, dirawat di RS Prof. Ngoerah, Denpasar. (Ketut Winata/balipost)

Baca juga:  Selama IBTK, Pemedek Diimbau Tak Gunakan Tas Kresek dan Ikuti Larangan di SE Gubernur
BAGIKAN