Kajati Bali Dr. Ketut Sumedana. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kajati Bali Dr. Ketut Sumedana, Jumat (13/6) mengungkapkan berdasarkan laporan yang diterima, di Denpasar ada Bendesa yang “bermain” seperti di Berawa, Badung.

“Laporannya ada tapi saya kulo nuwun dulu dengan Pak Gubernur dan Pak Wali Kota, saya tidak menakut-nakuti, ada laporan yang sama seperti di Berawa, Badung. Tapi kalau ini ditangkap-tangkapin semua, lama-lama orang bermusuhan dengan saya. Saya tidak bisa bertatap muka seperti sekarang, maka saya menjaga bapak/ibu semua jangan sampai berbuat salah, masuk penjara,” tegasnya saat peresmian Balai Kertha Adhyaksa di Denpasar.

Baca juga:  Berakhir Damai, Pemotor Dikira Begal Dikeroyok Warga

Ia pun mengingatkan agar bendesa tidak berpolitik dan berorientasi uang (money oriented). “Kalau sampai berkepentingannya bisnis, ikut-ikutan ngurus perizinan di wali kota. Faktanya di Denpasar membuat perizinan susah, membuat bangunan rumah, hotel, 14 orang yang harus menandatangani. Bagaimana bisa fleksibel, bagaimana bisa praktis, cost economy berusaha dan berinvestasi di Bali sangat tinggi, lama-lama investor meninggalkan kita,” ujarnya.

Ia menyebut boleh saja memungut asal sewajarnya. Seperti pungutan untuk Monkey Forest, atau mungkin nanti jogging di Sanur. “Kalau itu dikenakan biaya, lumayan besar, setiap hari. Maka dari itu mesti dibikin bagus, bikin ikon yang banyak lagi, jangan hanya di Sanur, di Lapangan Renon juga bagus karena itu yang dilihat,” bebernya.

Baca juga:  Resmikan Bale Kertha Adhyaksa di Denpasar, Ini Pesan Gubernur Koster

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, balai kertha adhyaksa akan menjadi tempat untuk menyelesaikan kasus yang terjadi di desa dan desa adat namun dengan mengedepankan musyawarah mufakat dengan tujuan perdamaian dan keharmonisan.

Selain itu, Denpasar juga memiliki Sabha Upadesa, yang di dalamnya ada lurah, perbekel, babhinkamtibms, babinsa untuk menyelesaikan permasalahan di tingkat desa. “Dengan adanya Bale Kertha Adhyaksa kita menjadi tambah lega karena merupakan solusi efektif di tengah dinamika perkembangan Denpasar yang heterogen dan dinamis,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Empat Hari Berturut, Denpasar Nihil Kasus COVID-19
BAGIKAN