Foto dokumen stand kuliner di PKB 2024. Seluruh Stand Kuliner di PKB 2025 diminta tak gunakan sampah plastik dan mengelola sampah masing-masing. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Putri Suastini Koster meminta para peserta stand kuliner Pesta Kesenian Bali (PKB) untuk bebas dari penggunaan plastik.

Ia menegaskan pentingnya menjaga konsistensi peserta dalam mematuhi aturan yang telah disepakati selama proses pendaftaran dan kurasi.

Jika melakukan hal yang tidak sesuai, harus siap dicoret.

“Nanti saat pameran resmi dibuka, semua peserta wajib menjual produk sesuai dengan yang didaftarkan. Jika ada yang tidak sesuai, maka peserta tersebut akan langsung dicoret dan tidak berhak membuka stand,” tegasnya, Kamis (12/6).

Baca juga:  Problematika Sampah Plastik

Sebanyak 52 stan pameran kuliner dilibatkan dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 yang akan berlangsung dari 21 Juni hingga 19 Juli 2025, di Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar.

Sebagai Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS PADAS) Provinsi Bali, Putri Koster mengimbau seluruh peserta untuk bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah. “Tidak ada tempat sampah di depan stan. Sampah dari dagangan harus dipilah dan dibawa pulang oleh masing-masing pedagang. Sampah organik dapat dikumpulkan di tebe modern yang sudah tersedia di Taman Budaya Art Center,” tandasnya.

Baca juga:  HardysPeduli Gelar Resik Sampah Plastik di Bajra Sandi dan Nobar "Bali: Beats of Paradise"

Dikatakan, sebanyak 52 stan yang telah lolos kurasi diwajibkan menggunakan bahan ramah lingkungan dalam penyajian makanan dan minuman. “Gunakan daun sebagai alas makanan dan gelas pecah belah untuk minuman. Untuk makanan atau minuman yang dibawa pulang, sebaiknya menggunakan tumbler atau pembungkus daun. Pedagang hanya perlu menyediakan minuman dalam wadah besar atau siap seduh, sementara pengunjung membawa wadah mereka sendiri,” ungkapnya.

Selain komitmen ramah lingkungan, peserta juga diharapkan menyajikan makanan yang bersih, sehat, dan dengan harga terjangkau. Mengingat stan telah disediakan secara gratis, pedagang diminta tidak mematok harga terlalu tinggi.

Baca juga:  Breitling Gandeng Ocean Conservancy Gelar ICC

Kepala UPT Taman Budaya Provinsi Bali, Wayan Mardika Bhuwana, menambahkan agar semua pihak yang terlibat menjaga kebersihan Taman Budaya. PKB 2025 diharapkan menjadi ajang yang tidak hanya mempromosikan budaya Bali tetapi juga memperkuat komitmen menjaga lingkungan alam. “Menjaga kebersihan lingkungan sama artinya dengan menjaga kesehatan diri kita sendiri,” ujarnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN