Ilustrasi seorang wanita bersiap untuk berlari. (BP/Freepik.com)

DENPASAR, BALIPOST.com – Lari merupakan salah satu olahraga yang paling mudah dilakukan dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Meski tampak sederhana, aktivitas ini memiliki banyak istilah teknis yang penting untuk dipahami, terutama bagi kamu yang ingin serius menekuni dunia lari.

Dilansir dari Antaranews, memahami istilah-istilah ini dapat membantumu mengatur strategi latihan, berkomunikasi dengan komunitas pelari, hingga mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan secara lebih profesional.

Berikut adalah 15 istilah penting dalam dunia lari yang wajib kamu ketahui:

1. Pace

Pace merujuk pada waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 1 kilometer. Contohnya, jika seseorang memiliki pace 7, berarti ia menempuh 1 kilometer dalam 7 menit.

Mengetahui pace sangat penting untuk mengatur kecepatan saat latihan maupun lomba, agar tenaga tidak cepat habis dan target waktu bisa tercapai.

2. Race

Race adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perlombaan lari. Terdapat berbagai kategori jarak, mulai dari fun run 5K, 10K, half marathon (21K), marathon (42K), hingga ultra marathon (di atas 42K).

Setiap jenis race memiliki tingkat tantangan dan strategi persiapan yang berbeda.

Baca juga:  Karena Ini, Pembobol Kos-kosan Berhasil Ditangkap

3. Pacer

Pacer adalah pelari yang ditugaskan untuk menjaga tempo atau kecepatan tertentu selama lomba, agar peserta lainnya bisa mencapai waktu finish sesuai target.

Biasanya, pacer mudah dikenali melalui atribut khusus seperti balon atau bendera bertanda waktu.

4. Personal Best (PB)

Personal Best atau PB adalah catatan waktu terbaik yang pernah dicapai oleh seorang pelari dalam satu kategori jarak tertentu.

PB sering dijadikan motivasi untuk terus memperbaiki performa dari waktu ke waktu.

5. Heart Rate

Heart rate atau detak jantung merupakan indikator penting dalam olahraga kardio seperti lari. Memantau detak jantung membantu pelari tetap berada dalam zona latihan yang aman dan efektif. Biasanya, pelari menggunakan smartwatch atau alat monitor khusus untuk melacak heart rate selama berlari.

6. Carbo Loading

Carbo loading adalah strategi konsumsi makanan tinggi karbohidrat sebelum mengikuti race jarak jauh. Tujuannya adalah mengisi cadangan energi dalam tubuh agar lebih kuat saat lomba berlangsung. Makanan yang biasa dikonsumsi meliputi nasi, pasta, atau roti gandum.

7. Interval Training

Interval training merupakan metode latihan yang menggabungkan periode lari cepat dan istirahat (joging atau jalan) secara bergantian. Latihan ini bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan kapasitas paru-paru.

Baca juga:  Minggu, Tol Bali Mandara akan Diramaikan Ribuan Pelari

8. Recovery Run

Recovery run adalah lari ringan yang dilakukan setelah sesi latihan berat atau lomba, dengan tujuan membantu tubuh pulih lebih cepat tanpa berhenti total dari aktivitas fisik. Jenis latihan ini biasanya dilakukan dengan tempo lambat dan jarak pendek.

9. BIB

BIB adalah nomor peserta yang digunakan selama perlombaan, biasanya dikenakan di dada. BIB juga dilengkapi dengan chip yang merekam waktu tempuh peserta secara otomatis. Nomor ini berfungsi sebagai identitas resmi selama lomba berlangsung.

10. Strength Training

Strength training atau latihan kekuatan penting untuk menunjang performa lari. Fokusnya adalah memperkuat otot-otot utama seperti kaki, pinggul, dan core (otot inti). Latihan ini dapat membantu mencegah cedera dan meningkatkan efisiensi gerak saat berlari.

11. Cross Training

Cross training adalah jenis latihan alternatif selain lari, seperti berenang, bersepeda, atau yoga. Latihan ini menjaga kebugaran tubuh tanpa membebani otot yang sama secara berlebihan.

Baca juga:  Nasional Catatkan Kenaikan Harian di Atas 4.200 Kasus COVID-19

Cross training juga bisa membantu memperbaiki fleksibilitas dan daya tahan tubuh secara menyeluruh.

12. Fartlek

Fartlek adalah latihan kombinasi antara lari cepat dan lambat dengan intensitas bervariasi, namun tidak terstruktur seperti interval training. Latihan ini cocok untuk meningkatkan daya tahan dan menjaga variasi dalam rutinitas latihan.

13. Overtraining

Overtraining terjadi ketika intensitas latihan melebihi kapasitas tubuh untuk pulih, yang dapat menyebabkan kelelahan, penurunan performa, bahkan cedera.

Penting untuk memberi waktu istirahat yang cukup agar tubuh dapat beradaptasi dan berkembang.

14. Cut-Off Time (COT)

COT adalah batas waktu maksimum yang ditetapkan penyelenggara lomba bagi peserta untuk mencapai garis finish.

Mengetahui COT membantu pelari menyusun strategi agar tidak tereliminasi akibat waktu yang melewati batas.

15. Do Not Finish (DNF)

DNF adalah singkatan dari “Do Not Finish”, artinya peserta tidak berhasil menyelesaikan lomba karena alasan tertentu, seperti cedera, kelelahan, atau melebihi COT.

Meskipun terdengar negatif, DNF adalah pengalaman yang sering dialami pelari dan bisa menjadi pelajaran untuk persiapan selanjutnya. (Andin Lyra/balipost)

BAGIKAN