
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pencarian korban terseret arus di Diamond Beach Desa Pejukutan Nusa Penida, Klungkung, masih dilakukan petugas gabungan.
Tim gabungan masih berupaya untuk menemukan korban hilang Raihan Hanafi (24) asal Medan, yang terseret arus saat nekat berenang di pantai itu. Namun, pencarian korban terkendala cuaca gelombang tinggi.
Guna memperluas areal pencarian korban, Sat Polairud Polres Klungkung bergabung bersama Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Bali, TNI, Polsek Nusa Penida, dan BPBD Kabupaten Klungkung dalam upaya pencarian korban.
Raihan dinyatakan hilang sejak Selasa (27/5) pekan lalu. Sejak saat itu, upaya pencarian terus dilakukan. Namun, keberadaannya sulit ditemukan petugas.
Tim SAR Gabungan tidak menyerah, dan kembali melaksanakan pencarian dengan menggunakan RIB 05 Denpasar, bertolak dari Pelabuhan Segitiga Emas Nusa Penida. Pencarian dilakukan dengan menyisir sejumlah titik sesuai rencana operasi SAR, yakni Sampalan–Batu Nunggul–Suana–Karangsari–Diamond Beach–Selat Lombok–hingga kembali ke Sampalan.
Hingga sore hari hasil pencarian masih nihil. Padahal areal pencarian sudah diperluas hingga ke Selat Lombok. Cuaca buruk ombak tinggi menjadi kendala utama dalam proses pencarian korban ini.
Atas pertimbangan keselamatan seluruh personel, kegiatan pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali pada hari Senin, 2 Juni 2025, dengan harapan kondisi cuaca lebih bersahabat sehingga pencarian dapat dilakukan secara maksimal.
Kasat Polairud Polres Klungkung AKP I Komang Gede Manik Jaya, S.H., Senin (2/6) menyampaikan Sat Polairud Polres Klungkung bersama seluruh tim gabungan akan terus berupaya melakukan pencarian sampai ada kepastian terkait korban.
“Meskipun kondisi cuaca menjadi tantangan, kami tetap berusaha untuk menemukan korban. Kami juga kembali mengimbau masyarakat dan wisatawan agar selalu berhati-hati dan memperhatikan keselamatan saat beraktivitas di laut. Patuhi setiap larangan pada setiap objek wisata,” jelasnya.
Korban tercatat dalam kartu identitasnya beralamat di Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro, Medan. Dia saat itu bersama teman lainnya bermaksud menikmati wisata pantai ke daerah itu. Dalam rombongan sebanyak 7 orang termasuk korban, sedang berenang kurang lebih 50 meter dari bibir Pantai Diamond. Pada saat berenang, sempat turun hujan.
Melihat cuaca sudah kian memburuk, kedua rekannya berusaha untuk berenang ke pinggir pantai. Namun, malang bagi Raihan Hanafi, dia terus terbawa arus semakin ke tengah laut dan akhirnya tenggelam. (Bagiarta/balipost)