SC Kondisi Jalan Rusak di Desa Pakisan. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Proyek peningkatan jalan hotmix yang menghubungkan Banjar Dinas Klandis dan Banjar Dinas Mengandang, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, kembali menuai sorotan. Meski belum diserahterimakan secara resmi, kondisi jalan sepanjang 3,5 kilometer itu sudah mengalami kerusakan. Aspal mulai mengelupas, sementara sejumlah beton penyangga tampak hancur.

Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Wayan Masdana, langsung turun ke lokasi pada Senin (12/5) siang untuk meninjau kondisi tersebut. Ia mendapati kerusakan parah terutama di tikungan dan tanjakan. Bahkan beton penyangga aspal pun ikut hancur akibat tergerus air gorong – gorong yang tersumbat.

Baca juga:  Lampu Hias Milik Pemkab Banyak yang Hancur

“Ada juga gorong-gorong yang tersumbat, menyebabkan air meluap dan merusak bagian bawah jalan. Kontraktor sudah saya temui dan mereka berjanji akan memperbaiki,” kata Politisi PDI Perjuangan ini.

Masdana juga menyebut proyek ini sebenarnya sudah melewati tenggat waktu. Kontraktor telah menerima SP3 sejak 23 Maret 2025, namun penyelesaian pekerjaan masih tertunda hingga Mei ini. Beruntungnya, Anok menyebut rekanan saat ini masih mempunyai tanggung jawab untuk melakukan perbaikan hingga seminggu kedepan.

Baca juga:  Dari Oknum Dokter Puskesmas Selbar Ditangkap hingga Penglipuran Tutup Setengah Hari

“Dua kali gagal tender, baru ada pemenang, dan itu jatuh pada Agustus 2024. Akibatnya pekerjaan dilakukan saat cuaca tidak bersahabat. Kalau bukan anak perusahaan Tunas Jaya, bisa saja kontraktor kabur,”imbuh Masdana.

Ia menegaskan bahwa semua kerusakan akan dievaluasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng sebelum proyek ini bisa diserahterimakan. Selain perbaikan fisik, ia juga mendorong pemasangan rambu-rambu keselamatan di sejumlah titik rawan untuk mencegah kecelakaan.

Baca juga:  Baru Diresmikan, Videotron Taman Nandiswara Rusak

“Jangan saling menyalahkan. Ini pelajaran agar ke depan perencanaan proyek lebih matang, terutama jika melibatkan lokasi dengan kondisi medan ekstrim seperti ini,” pungkasnya. (Yudha/Balipost)

BAGIKAN