Kawasan RSUD Singasana, Tabanan. RS ini berencana menambah kamar rawat inap pada tahun ini. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Mengantisipasi lonjakan jumlah pasien, RS Singasana akan menambah sebanyak 37 bed rawat inap tahun ini. Penambahan ini akan melengkapi kapasitas yang sudah ada saat ini sebanyak 102 bed, menyusul tingginya angka bed occupancy rate (BOR) yang mencapai 70 hingga 80 persen setiap harinya, khususnya untuk pasien bedah dan interna.

Direktur RS Singasana, I Wayan Doddy Setiawan mengatakan bahwa penambahan ruang rawat inap tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan, terutama agar pasien bedah dan pasien interna bisa dirawat secara terpisah sehingga pelayanan dapat lebih fokus dan nyaman. “Selama ini masih bercampur, nanti akan kita pisahkan supaya penanganan pasien lebih maksimal,” ujarnya, Rabu (7/5).

Baca juga:  3 Hari Berturut-turut, Tabanan Laporkan Korban Jiwa COVID-19

Tambahan ruang kamar inap ini akan dibangun di lantai dua di atas ruang IGD, dan saat ini masih dalam tahap perencanaan. Proses selanjutnya akan dilanjutkan melalui e-katalog untuk pekerjaan fisik, dengan target pengerjaan dimulai bulan Juni dan Juli.

Untuk pembangunan gedung rawat inap tersebut, RS Singasana mengalokasikan anggaran sebesar Rp9,5 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Selain itu akan ditambah dengan pengadaan alat kesehatan senilai Rp4,5 miliar guna melengkapi fasilitas kamar inap baru.

Baca juga:  Pengawasan Diperketat, Kendaraan Masuk Kota Tabanan Di-sweeping

Tak hanya itu, RS Singasana juga tengah mengembangkan pelayanan hemodialisis (cuci darah) yang selama ini masih harus dirujuk ke rumah sakit lain. Sepanjang tahun 2024 saja, tercatat ada 245 pasien yang harus dirujuk karena RS Singasana belum memiliki layanan tersebut. “Cukup banyak juga kasus cuci darah yang harus dirujuk ke rumah sakit lain tiap tahun,” ucapnya.

Untuk mendukung rencana ini, pihak rumah sakit telah menyiapkan sumber daya manusia, termasuk enam orang perawat yang akan mengikuti pelatihan di RSUP Prof. Ngoerah Denpasar, dan satu orang perawat yang sudah memiliki sertifikat pelatihan. Dengan berbagai upaya peningkatan ini, RS Singasana menargetkan pelayanan kesehatan ke depan bisa lebih optimal dan terintegrasi sesuai kebutuhan pasien sekaligus mengurangi beban rujukan ke rumah sakit lain. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Satu Mesin PCR di BRSU Tabanan Rusak, Kapasitas Pemeriksaan Sampel Berkurang

 

BAGIKAN