
DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah dunia yang bergerak cepat dan kompetitif, kreativitas menjadi keterampilan penting yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang. Dalam dunia pendidikan, peran guru menjadi kunci utama untuk mengasah kemampuan berpikir kreatif siswa sejak dini.
Berikut ini lima strategi yang bisa diterapkan guru untuk menumbuhkan kreativitas di ruang kelas, dilansir dari berbagai sumber:
1. Bangun Keberanian Siswa untuk Ambil Risiko
Kreativitas menuntut keberanian. Siswa harus dibiasakan untuk mencoba hal baru tanpa takut salah. Guru dapat membangun iklim kelas yang aman dan mendukung, tempat setiap ide dihargai dan kesalahan dianggap sebagai bagian dari proses belajar.
2. Dorong Siswa Menemukan Solusi Sendiri
Berpikir “out of the box” bukan sekadar jargon, tapi keterampilan yang bisa diasah. Berikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan dalam menyelesaikan tugas. Ajukan pertanyaan reflektif seperti, “Apa yang bisa kita ubah hari ini?” atau “Bagaimana jika kita melakukannya dengan cara berbeda?” Ini akan menantang dan mengembangkan kemampuan problem solving siswa secara kreatif.
3. Berikan Umpan Balik yang Bermakna
Umpan balik adalah bahan bakar kreativitas. Siswa butuh tahu bagian mana yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki. Hindari hanya memberi pujian atau penghargaan berlebihan. Sebaliknya, berikan kritik konstruktif yang membangun. Ini akan membentuk siswa menjadi pemikir kritis dan pembelajar yang tangguh.
4. Ajarkan Beragam Keterampilan Non-Akademik
Kreativitas bisa diasah lewat berbagai jalur, tidak hanya akademik. Guru bisa mengenalkan siswa pada keterampilan baru seperti desain grafis, kerajinan tangan, pembuatan video, atau pemrograman sederhana. Mempelajari hal baru merangsang rasa ingin tahu dan membuka pintu imajinasi.
5. Salurkan Kreativitas Siswa yang “Aktif”
Siswa yang suka membuat keributan belum tentu nakal — bisa jadi mereka kreatif dan butuh saluran yang tepat. Guru perlu jeli melihat potensi tersembunyi ini. Berikan mereka proyek yang sesuai dengan minat atau keahliannya, agar energi mereka tersalurkan secara positif.
Kreativitas bukan bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa diasah sejak dini.
Peran guru sangat penting untuk menciptakan ruang belajar yang mendorong eksplorasi, keberanian, dan kebebasan berpikir. Di tangan siswa kreatiflah, masa depan inovatif dimulai. (Wahyu Widya/balipost)