Rapat bersama OPD terkait sebagai Tindak Lanjut Penanganan Asap yang bersumber dari TPA Mandung. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST. com – Peningkatan intensitas penyiraman dinilai sebagai solusi paling efektif dalam mengatasi kepulan asap yang masih terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Dimana secara rutin akan dilakukan sebanyak dua kali sehari dengan 10 tangki air, masing-masing lima tangki pada pagi dan sore hari dengan melibatkan petugas Damkar, BPBD, dan DLH Tabanan.

Dihubungi usai rapat kordinasi penanganan asap TPA Mandung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, I Gusti Putu Ekayana mengatakan, kapasitas penyiraman yang ditingkatkan paling memungkinkan untuk mempercepat pendinginan di titik-titik panas.

Langkah tersebut diputuskan dalam rapat koordinasi khusus yang langsung dipimpin Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, Jumat (2/5), usai sehari sebelumnya Wabup meninjau langsung lokasi TPA Mandung. Rapat yang digelar di ruang kerja wakil bupati itu turut melibatkan sejumlah OPD terkait guna menyusun strategi terpadu mengatasi persoalan asap yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga sekitar.

Baca juga:  Cegah TPPO, Imigrasi Ngurah Rai Perketat Keberangkatan PMI

Lanjut kata Ekayana, selain penyiraman intensif, upaya percepatan juga dilakukan dengan membuat beberapa kubangan air di dekat titik api sebagai upaya penanganan lapisan dalam yang masih menyimpan panas akibat gas metan. Air dari kubangan tersebut diharapkan mampu meresap ke pori-pori tumpukan sampah, mendinginkan sumber api lebih efektif dibandingkan penyiraman permukaan.

Namun, pembuatan kubangan tidak mudah. Dari empat kubangan yang telah dibuat pada Jumat pagi, satu di antaranya mengalami longsor karena posisi berada di kemiringan. “Kita upayakan kubangan dibuat lebih masuk dalam dan stabil, agar daya serap air maksimal,” jelas Ekayana.

Baca juga:  Belasan Pemulung Diajak Kerjasama Kumpulkan Sampah Plastik di TPA Mandung

Dan untuk kegiatan penyemprotan tentu akan dilakukan secara berkelanjutan meski api sudah padam. “Kalaupun sudah tidak ada asap tetap disemprot selama tiga hari kedepan untuk mencegah munculnya titik asap baru lagi,” jelasnya.

Dan sebagai upaya jangka panjang, DLH juga mengusulkan pembangunan dua tower air dalam anggaran perubahan 2025 agar distribusi air lebih cepat dan efisien saat kondisi darurat.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tabanan Nyoman Srinada Giri menegaskan, kebakaran di TPA Mandung tidak bisa menggunakan dana tak terduga karena tidak diklasifikasikan sebagai bencana. Karenanya, pembiayaan masih menggunakan anggaran operasional penanganan masing-masing OPD, dan penguatan anggaran akan diajukan melalui APBD Perubahan.

Baca juga:  Dengar TPA Mandung Kebakaran, Bupati Sanjaya Langsung Balik dari Pura Besakih

“Tadi bapak Wakil Bupati mengatakan tindakan yang belum tercover dalam anggaran reguler akan diminta untuk diusulkan dalam perubahan nanti,” ungkap Srinada.

Selain membantu menambah personil untuk kegiatan penyiraman, BPBD Tabanan sendiri sudah melakukan pembagian masker bagi masyarakat sekitar untuk mengantisipasi dampak pada kesehatan. Selain juga dari dinas kesehatan telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat terdampak dengan melibatkan puskesmas kerambitan. (Puspawati/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *