
TABANAN, BALIPOST.com – Keluhan masyarakat terhadap kepulan asap dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, langsung direspons cepat oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan. Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, turun langsung ke lokasi, pada Kamis (1/5), untuk meninjau kondisi terkini sekaligus memastikan penanganan dilakukan secara serius.
Asap tipis masih terlihat mengepul dari sejumlah titik di TPA yang diketahui telah overload dengan gunungan sampah mencapai 12 meter. Penyebab utama asap berasal dari gas metan yang terakumulasi dan terbakar karena suhu panas musim kemarau. Penyemprotan air yang dilakukan setiap hari belum mampu mengatasi kepulan asap tersebut.
“Solusi percepatan yang kami ambil adalah dengan menambah volume air untuk penyiraman. Kami sudah koordinasi dengan BPBD, Damkar Satpol PP, dan DLH. Besok (Jumat, 2/5) kami akan gelar rapat koordinasi intensif untuk menentukan penanganan yang lebih terarah dan memastikan kesiapan anggaran,” tegas Wabup Dirga di lokasi.
Ia juga mengusulkan opsi teknis berupa pembuatan jalan melingkar di sekitar area TPA untuk memudahkan kendaraan pengangkut air menjangkau titik-titik rawan asap. Namun, Dirga mengakui usulan itu perlu dikaji lebih lanjut karena berisiko longsor, mengingat struktur tumpukan sampah yang tidak stabil.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, I Gusti Ngurah Ekayana, merespons usulan tersebut dengan mengusulkan alternatif yang dinilai lebih aman: pembangunan tower air di sejumlah titik TPA. “Dengan tower air, penyiraman akan lebih cepat dan merata ke area kritis. Tapi memang butuh kajian teknis dan anggaran,” ujarnya.
TPA Mandung saat ini mencatat timbunan sampah harian antara 90 hingga 110 ton. Kondisi tersebut membuat pengelolaan semakin sulit dan rawan memicu gangguan, seperti asap yang kini dikeluhkan warga sekitar karena berpotensi mengganggu kesehatan.
Melalui rapat koordinasi yang akan digelar, Pemkab Tabanan menargetkan munculnya keputusan taktis yang bukan hanya meredam asap, tetapi juga memperkuat sistem pengelolaan sampah ke depan. “Jadi akan kami kumpulkan upaya upaya apa saja yang sudah dijalankan sebelumnya dan lakukan evaluasi untuk memastikan efektivitas langkah yang diambil selanjutnya. Artinya yang sudah bagus dilanjutkan, yang belum bagus kami carikan sistem yang lebih baik lagi supaya persoalan ini cepat bisa segera diatasi,” tutup Made Dirga. (Puspawati/Balipost)