Ranten saat menunjukan foto istrinya, Supini. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ni Wayan Supini (44) menjadi salah satu korban gempa dahsyat yang mengguncang Turki. Perempuan asal Desa Negari, Banjarangkan, Klungkung ini bekerja di Turki sebagai terapis.

Supini meninggalkan suami dan tiga anak kecil, yang sudah kehilangan kontak sejak bencana alam itu terjadi. Suami Supini, I Nyoman Ranten (50) saat ditemui di rumahnya, Minggu (19/2), menyampaikan istrinya sudah bekerja sebagai terapis di Turki sejak Juli 2022.

Sebelum gempa Turki terjadi pada Senin (6/2) itu, Ranten mengaku terakhir sempat melakukan komunikasi pada sehari sebelumnya. Dia tidak menyangka, komunikasi korban dengannya melalui video call itu, menjadi yang terakhir kalinya.

Baca juga:  Di Imendagri No. 13 Tahun 2022, Jumlah Tes COVID-19 Harian Bali Kembali Dikurangi

“Saat itu, saya hanya menanyakan kabarnya. Tidak sempat ngobrol lama. Waktu itu anak-anak yang ngobrol banyak dengan ibunya. Karena mereka kangen, sudah lama tidak pernah ketemu,” kata Ranten.

Setelah mendengar musibah gempa bumi di Turki, Ranten mengaku berupaya keras dengan berbagai cara menghubungi istrinya. Namun, berbagai upayanya, mulai dari whatsApp, telepon biasa hingga messanger, tetapi tidak membuahkan hasil.

Dia kehilangan kontak dan sejak saat itu dia mengaku resah karena tidak mendapat kabar dari istrinya, pascabencana tersebut. Sebuah petunjuk akhirnya datang, setelah dua hari lalu, Ranten diminta untuk cek DNA di RS oleh kepolisian.

Baca juga:  Mulai 30 Maret, Klungkung Batasi Jam Operasional Pasar hingga Rumah Makan

Selanjutnya, Ranten mengaku pada Sabtu (18/2), giliran KBRI Indonesia di Turki yang menginformasikan bahwa Supini telah menjadi salah satu korban meninggal dari ribuan korban dalam musibah gempa bumi dasyat di Turki. Ranten menambahkan, sesuai informasi yang dia terima dari berbagai lembaga, rencananya jenazah Supini akan dipulangkan kepada pihak keluarga pada Rabu (22/2).

Almarhum selama ini dikenal baru pertama kali bekerja ke luar negeri. Dia sampai menjadi PMI di Turki karena diajak oleh temannya yang sudah lebih dulu berada di Turki. Sebelum ke rumah ruka, rencananya jenazah Rupini akan dititipkan di RSUD klungkung, dikarenakan masih ada upacara (odalan) di rumah duka. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Pemedek IBTK Besakih Membeludak, Macet Hingga Desa Nongan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *