Drs. l Nyoman Winata, M.Hum. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penundaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Denpasar yang rencananya dilangsungkan Januari, kemudian ditunda Maret 2021, mendapat respons praktisi pendidikan. Demi kesehatan para siswa dan mencegah penularan Covid-19, tak masalah PTM ditunda.

‘’Sesungguhnya tak masalah ditunda demi kesehatan para siswa agar tidak terpapar Covid-19. Pembelajaran tatap muka diputuskan ditunda karena berbagai pertimbangan, kami setuju saja, ’’ ujar Kepala SMA PGRI 6 Denpasar, Drs. l Nyoman Winata, M.Hum., Rabu (23/12).

Jika sudah diputuskan ditunda, tentu pembelajaran tetap secara daring. Cuma, perlu dibantu semua pihak agar pembelajaran daring makin lancar, terutama terkait dengan pulsa paket internet untuk para siswa.

Baca juga:  Bedah Estetik Tak Perlu Jauh-jauh ke Korea

Selama ini, pembelajaran daring secara umum sudah lancar di Denpasar. ‘’Memang idealnya kalau pandemi sudah sirna, pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif. Sebab, pada hakikatnya, belajar itu bukan hanya transfer knowledge, tapi ada pengembangan karakter. Dalam pembelajaran tatap muka hal itu maksimal dilakukan,’’ ujar
mantan Ketua PGRI Kota Denpasar ini.

Diakui, dalam pembelajaran daring saat ini, banyak dampak yang ditimbulkan. Siswa kurang terkontrol, siswa mengalami kebosanan, terkendala jaringan internet dan sebagainya.

Baca juga:  Miliki 4,08 Gram Sabu-sabu, Dituntut 10 Tahun

Kalau pembelajaran tatap muka, siswa bergembira ketemu guru, teman dan warga sekolah. Di samping itu, pembelajaran menjadi lebih efektif.

Pembina Dynata School ini menyampaikan, sekolah sebenarnya kebanyakan sudah siap melaksanakan PTM, baik menyangkut infrastruktur maupun SOP prokes. Demikian juga sekolah yang dipimpinnya, telah menyiapkan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, masker, face shield, dan thermogun.

Seperti diberitakan, rencana pembelajaran tatap muka di Kota Denpasar pada awal Januari 2021 akhirnya ditunda. Namun, sekolah masih bisa melakukan simulasi pembelajaran tata muka, karena kasus Covid-19 masih cukup tinggi dan sangat rawan bila anak-anak pelajar harus melakukan belajar tata muka.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional di Bawah 10 Ribu Orang

Hal ini mengemuka dalam rapat kerja Komisi IV DPRD Kota Denpasar bersama Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Selasa (22/12). Dalam rapat itu dewan dan Disdikpora sepakat menunda pembelajaran tatap muka hingga Maret 2020. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *