Kadis Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika. (BP/dok)
TABANAN, BALIPOST.com – Adanya kasus Japannese Enchepalitis (JE) yang positif pada salah satu Balita di Pupuan menjadikan Tabanan sebagai salah satu daerah yang dipilih oleh Kementerian Kesehatan dalam hal vaksinasi JE. Adapun target dari vaksinasi ini adalah anak hingga usia 15 tahun.

Untuk bersiap menjadi daerah yang menjadi pilot project vaksinasi, Dinas Kesehatan Tabanan saat ini sedang melakukan pendataan penduduk dengan usia hingga 15 tahun. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika, Kamis (29/6) mengatakan, secara umum Bali dipilih untuk menjadi daerah yang pertama dilakukan vaksinasi JE.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Bali dan 2 Wilayah Naik, Menkes Sebut 3 Varian Baru Pemicunya

Selain Bali masih ada daerah lain. Adapun daerah-daerah yang menjadi pilot project untuk vaksinasi JE adalah daerah yang sempat mencatat terjadinya kasus positif JE.

Rencananya vaksinasi ini akan dilaksanakan di triwulan ke-4 tahun 2017 ini. Meski yang tercatat hanya satu kasus, menurut Suratmika kejadian JE di Tabanan bisa lebih dari itu. Sebab, untuk mengetahui JE hanya dari gejala sakit sangat sulit karena gejalanya sama dengan penyakit yang disebabkan virus.

Baca juga:  Korban Jiwa Makin Naik, Tambahan Kasus COVID-19 Bali Turun dari Sehari Sebelumnya

Karenanya, untuk menghentikan penyebaran virus JE yang ada di dalam babi namun ditularkan lewat nyamuk Culen ini pihak Kementerian Kesehatan kemudian mengembangkan vaksin JE. Diharapkan dengan adanya vaksinasi JE, generasi muda yang rentan terinfeksi virus ini bisa mendapatkan kekebalan. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *